Sabtu, 12 November 2022
Peringatan Wajib St. Yosafat
Bacaan Pertama: 3 Yoh: 5-8
Mazmur Tanggapan: Mazmur 112: 1-2, 3-4, 5-6
Bacaan Injil: Lukas 18: 1-8
Saudara-saudari terkasih,
Ada sebuah kisah untuk mengawali permenungan pada hari ini. Suatu ketika ada seorang anak dan ibu. Mereka tinggal berdua saja di sebuah rumah dan mereka adalah keluarga berkekurangan. Suatu ketika anak itu merasa iri dengan teman-temannya yang memiliki seragam yang bagus untuk sekolah. Anak itu hanya mempunyai satu seragam sekolah saja dan itupun sudah tidak terlihat layak untuk dipakai. Anak itu pun berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk mendapatkan seragam sekolah yang baru. Dalam setiap doanya, ia selalu mendoakan permohonan tersebut. Akan tetapi doa yang diwujudkan oleh anak itu tak kunjung terkabul. Kemudian dengan perasaan marah dan sedih ia datang kepada ibunya dan berkata “Ibu, mengapa Tuhan tidak pernah mendengarkan doaku? Aku berdoa kepadanya dan memohon kepadanya untuk mendapatkan seragam baru. Aku malu karena seragam aku sudah jelek dan tidak layak lagi untuk dipakai.” Ibunya pun mengerti perasaan anak itu dan ia pun berkata kepada anaknya “Anakku, janganlah hilang harapanmu untuk mendapatkan seragam baru. Berdoa saja tidak cukup namun kamu perlu berusaha untuk mendapatkan apa yang kamu mau.” Keesokan harinya, ibu mengajak dia untuk membantu pekerjaan ibunya di perkebunan. Anaknya membantu ibunya untuk memanen hasil perkebunan. Pekerjaan ini ia tekuni dan hasilnya ia kumpulkan sehingga dapat membeli seragam sekolah baru.
Saudara-saudari terkasih,
Setiap dari kita pasti pernah berdoa dan memohon. Tetapi terkadang juga kita pernah merasa do akita tak kunjung dikabulkan. Kita sudah lelah berdoa memohon sesuatu tapi tak kunjung juga didengar dan dikabulkan. Karena doa yang tak kunjung dikabulkan, kita menjadi marah dan tidak mau lagi untuk berdoa. Kita pun menjadi putus harapan dan lebih ekstrim lagi malah menjauhi Tuhan. Pengalaman seperti ini dapat dikatakan sebagai pengalaman kekeringan rohani. Sebagai manusia yang tidak sempurna, pengalaman seperti ini merupakan hal yang wajar.
Dalam injil pada hari ini, Yesus menegaskan kembali untuk tidak jemu-jemu berdoa. Dengan berdoa berarti kita menaruh harapan kepada Yesus. Akan tetapi perlu disadari bahwa ketika doa kita tidak dikabulkan bukan berarti doa yang kita ungkapkan itu salah. Tetapi apa yang kita mohonkan dalam doa itu hendaknya disertai dengan usaha kita untuk mencapainya. Tuhan tidak dengan instan mengabulkan apa yang kita inginkan tetapi Tuhan akan mengabulkannya melalui usaha yang kita lakukan. Dengan berusaha berarti kita mengalami proses untuk mendapatkannya.
Saudara-saudari terkasih,
Injil pada hari ini mengingatkan kita kembali bahwa memohon bukanlah suatu hal yang salah, akan tetapi kita juga perlu untuk berusaha mendapatkan apa yang kita inginkan. Sama seperti yang Yesus katakan untuk tidak jemu-jemu dalam berdoa, usaha kita pun hendaknya juga tidak jemu-jemu. Maksudnya adalah bahwa antara doa dan usaha memiliki porsi yang seimbang. Dalam berusaha kita perlu juga berdoa dan dalam berdoa kita juga perlu untuk berusaha. Oleh karena itu, kehendak dan rencana Tuhan akan menjadi sempurna atas usaha dan doa kita yang tidak jemu-jemu. Tuhan Memberkati.