Dan Dalam Keadaan Sebagai Manusia, Ia Telah Merendahkan Diri-Nya Dan Taat Sampai Mati, Bahkan Sampai Mati Di Kayu Salib

Loading

Rabu, 22 Februari 2022

Bacaan Pertama          : Yoel 2: 1-2, 12-17

Mazmur Tanggapan    : 2Kor 5: 20b-6: 10

Injil                              : Matius 6: 1-6, 16-21

Pada hari ini Gereja memasuki awal masa empat puluh hari atau quadragesima. Gereja mengawalinya dengan menerima abu pada bagian dahi sebagai tanda pertobatan serta memulai masa berpuasa dan berpantang. Hal tersebut dapat direfleksikan oleh kita secara khusus bahwa manusia adalah ciptaan yang sangat dicintai oleh Allah. Seberapa banyak dan besar dosa kita, Allah senantiasa mengasihi dan mengampuni sehingga tiada hentinya kita menerima rekonsiliasi. Namun, tidak berarti kita ‘manusia’ dapat dengan seenaknya berbuat dosa.

Adapun ketiga bacaan pada perayaan Ekaristi kudus ini memiliki keterkaitan satu sama lain, terutama dalam mengungkapkan pelaksanaan pertobatan secara total dan penuh. Bacaan kedua dengan jelas disampaikan adanya permohonan kepada seluruh umat Allah untuk menjauhi yang jahat dan mendekatkan diri kepada Allah, melalui perantaraan-Nya, dalam bentuk dan rupa apapun. Dalam menanggapi hal yang dimaksud dalam bacaan kedua, maka bacaan pertama memberikan sebuah jawaban tentang hal yang perlu dilakukan untuk mewujudkannya. Namun, perlu diingat dan diketahui pula bahwa yang dilakukan tersebut bukanlah untuk kepuasan diri dan mencari keuntungan bagi diri sendiri, melainkan dengan tegas disampaikan dalam bacaan Injil untuk melakukannya tanpa adanya kepamrihan. Artinya, hendaklah hal itu dilakukan tanpa kepura-puraan, apa adanya dan ditujukan untuk kemuliaan Allah.

“Sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu,” demikian tertulis dalam Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Kalimat tersebut dapat kita refleksikan bersama-sama sebagai suatu peristiwa Inkarnasi yang telah berada pada puncaknya. peristiwa tersebut menggambarkan Yesus yang mengesampingkan ke-Allah-an-Nya menjadi serupa dengan manusia sebagai tindakan ‘cuma-cuma’ dari Allah untuk penebusan manusia karena jatuh ke dalam dosa. Maka dari itu, agar kita dapat dibenarkan Allah, jangan kita membuat kesia-siaan terhadap kasih karunia Allah, melainkan melakukan apa yang tertulis dalam bacaan pertama dan Injil pada hari ini.

Fr. Thomas More Yuven Raga Teda

One thought on “Dan Dalam Keadaan Sebagai Manusia, Ia Telah Merendahkan Diri-Nya Dan Taat Sampai Mati, Bahkan Sampai Mati Di Kayu Salib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!