Tingkatkan Persahabatan, Kalbu Mulia Kembali Gelar Reuni

Loading

Untuk kali ketiga sejak 2020, Keluarga Alumni Budi Mulia (Kalbu Mulia), sebutan untuk alumni SMP Budi Mulia Bogor Angkatan 1989 kembali menggelar reuni. Acara yang bertempat di Kothesu Kitchen Café, Bogor pada Sabtu (5/8) tersebut dihadiri puluhan alumni.
Tema reuni “Fifty without worry Cos we stand each other”, ingin mencerminkan kekompakan dan kebersamaan para alumni, tetap saling peduli memasuki usia emas.
Ketua kalbu Mulia, Anthony Agung Prasetio berharap, Kalbu bisa menjadi wadah bagi alumni (kalbuers) sebagai media komunikasi dan update informasi baik sesama kalbuers, keluarga, guru-guru maupun civitas sekolah secara umum serta saling membantu dalam semangat solidaritas, persaudaraan dan kasih satu dengan yang lain.
Diungkapkan Anthony, selama bersekolah di SMP Budi Mulia, banyak manfaat yang ia dapatkan. “Di samping ilmu dan keterampilan yang didapat selama bersekolah di BM, kami juga memperoleh persahabatan, jaringan komunikasi dan hubungan dengan lingkungan sekitar,”ungkapnya.
Acara berlangsung meriah dan terasa hidup dengan pembawaan Ardi dan Santi sebagai pembawa acara. “Saya berjanji akan selalu hadir saat reuni mengingat persahabatan antara kita, selain mengenang teman-teman yang telah wafat, mendahului kita,” tutur Santi yang khusus datang dari Batang, Jawa Tengah.
Iringan musik dibalut lagu-lagu lama dan kekinian menambah semarak acara. Games (permainan) baris berbaris, mengenang masa-masa SMP pun mewarnai reuni kali itu. ”Pokoknya di sini yang penting happy. Ngomongin nostalgia aja jangan ngomongin soal penyakit atau obat-obatan, ini bukan posyandu,” kelakar Ardi.
Tak hanya dari Bogor, Jakarta, Tangerang ataupun Jawa Tengah, sejumlah alumni bahkan meluangkan waktu khusus hari itu. Megy yang tinggal di Australia bahkan ikut membantu dekorasi acara. “Saya ingin buat surpise untuk teman-teman, membantu dekorasi. Saya senang bisa bertemu dengan sahabat-sahabat semasa SMP. Semoga lain waktu saya juga bisa menghadiri reuni,” ujarnya.

Spiritualitas Kalbu Mulia didirikan pada 2020, sesaat setelah para alumni menggelar reuni. Setelah itu pandemi korona melanda dunia. Seperti harapan Anthony, Kalbu Mulia menjadi sarana perjumpaan para alumni, saling mendukung dan peduli satu dengan yang lain.
Bukan hanya sesama alumni, secara rutin Kalbu Mulia juga memperhatikan guru-guru mereka. Kepedulian Kalbu Mulia untuk berbela rasa pada sesama juga telah diwujudkan dalam bentuk bantuan sembako yang disalurkan kepada SMP Budi Mulia saat pandemi korona melanda.
Kabluers berasal dari latar belakang yang beragam, termasuk suku dan agama. Spirit kemanusiaan yang sejalan menjadi perekat mereka untuk kompak terus bersatu. Ini terlihat dari tetap kokohnya jalinan persahabatan dan program kemanusiaan yang dijalankan.
Bramasta alumni yang kini berdomisili di bandung yang selalu antusias saat reuni mengatakan, reuni adalah acara kumpul bersama. “Ya, ini acara ngumpul bareng, santai saja, kita nostalgia, cerita masa-masa SMP. Jadi gak ada jarak karena status saat ini, artinya kita bisa melebur bersama,” kata pria yang kini jadi pengusaha itu.
Lalu apa pendapat guru mereka mengenai Kalbu Mulia? Dihubungi pada Senin (7/8) Ignatius Harwanto, guru mereka saat SMP menyatakan kekagumannya. “Teruslah memelihara komunikasi, saling terbuka, dan saling melihat perkembangan dengan sesama alumni. Sebagai guru yang pernah mengajar mereka, saya juga mendapatkan perhatian,” tukas guru matematika yang di sapa Pak Her ini.
(Ignatius Herjanjam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!