KEUSKUPANBOGOR.ORG- Perjalanan Kirab Misi di wilayah Dekanat Utara kini telah sampai di Paroki Santo Paulus, Depok. Meski diguyur hujan deras, tidak menyurutkan keceriaan serta semangat para anak-anak dan remaja yang hadir pada hari ini.
Patung Bunda Maria serta Salib Misi tiba di paroki ini pada hari Sabtu (6/7/2024) siang, umat memadati gedung aula paroki untuk menyambut perarakan patung Bunda Maria dan Salib Misi.
Bersukacita Bersama
RP Agustinus Anton Widarto OFM selaku Pastor Paroki Santo Paulus Depok menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang hadir. Ia pun berharap meskipun cuaca di luar hujan, namun kita harus tetap ceria dalam mengikuti perjalanan Kirab Misi pada hari ini.
“Terima kasih atas kehadiran Bapak Uskup dan juga rekan-rekan sekalian yang hadir dalam Kirab Misi di Paroki Santo Paulus, saya juga berterima kasih kepada panitia yang telah berupaya dalam melaksanakan kegiatan ini,” tuturnya.
Seturut dengan yang disampaikan oleh Pater Anton, Mgr Paskalis Bruno Syukur menyampaikan agar anak-anak dan remaja harus bersukacita dan bergembira.
“Senang rasanya berjumpa dengan kalian. Setelah melakukan perjalanan Kirab Misi ini, saya seperti Santo Paulus yang berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain. Saya mengikuti jejak Santo Paulus yang terus berjalan ke paroki-paroki untuk menyapa anak-anak dan remaja,” tutur Monsinyur Paskalis.
Lebih lanjut, Uskup Keuskupan Bogor tersebut menyampaikan agar anak-anak dan remaja yang hadir pada hari ini haruslah bersukacita dan menikmati acara pada hari ini.
Usai sambutan-sambutan, ada berbagai penampilan yang ditampilkan oleh anak-anak dan remaja berupa penampilan band, tari-tarian, dan drama musikal yang menceritakan tentang riwayat hidup Santo Paulus.
Menjadi Terang
Mengawali audiensi bersama, Monsinyur Paskalis menyampaikan betapa pentingnya merasa dicintai oleh orangtua. Ia pun menceritakan tentang teladan orangtuanya yang selalu mengawali hari dengan berdoa kepada Tuhan.
“bapak dan mama saya setiap bangun tidur selalu memulai hari dengan berdoa rosario, yang setelah itu mereka akan membagi tugas pekerjaan sehari-hari,” kenang Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia tersebut.
Lebih lanjut, Ia pun menyampaikan bahwa Yesus selalu mengajarkan kepada kita untuk menjadi terang di dalam hidup ini. Dengan rajin belajar, ceria dan memiliki aktivitas positif adalah contoh menjadi terang dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian ada anak bernama Kimmy yang bertanya apakah Bapak Uskup pernah bergabung menjadi anggota kor dan apa jenis suara. Bapak Uskup pun menjawab bahwa dirinya pernah menjadi anggota kor dan memiliki jenis suara alto.
Berbeda lagi dengan pertanyaan dari remaja bernama Ella yang menanyakan hal favorit apa yang suka dilakukan oleh Bapak Uskup. Bapak Uskup menjawab bahwa dirinya menyukai mendengarkan musik dengan genre country.
Lalu ada pertanyaan dari Bagas, seorang remaja dari komunitas KOMPAK yang bercita-cita menjadi seorang Pastor. Ia bertanya bagaimana caranya agar dirinya dapat menjadi seorang Pastor. Kemudian Bapak Uskup meminta Pater Agung menjawab pertanyaan tersebut. Pater Agung pun menjelaskan bahwa menjadi seorang Pastor perlu menjalani beberapa tahap salah satunya ada menjalani masa formasi di seminari.