KEUSKUPANBOGOR.ORG- Paroki Bunda Maria Ratu, Sukatani menjadi paroki terakhir yang disinggahi dalam perjalanan Kirab Misi di wilayah Dekanat Utara Keuskupan Bogor sebelum beralih ke wilayah Dekanat Timur pada bulan Agustus mendatang.
Hari Sabtu (27/7/2024) siang, Patung Bunda Maria dan Salib Misi tiba di Paroki Bunda Maria Ratu diantarkan oleh para Pastor dan umat dari Paroki Santo Markus, Depok Timur.
Dalam kesempatan ini, RD Agustinus Adi Indiantono secara seremonial menyerahkan patung Bunda Maria dan Salib Misi kepada Paroki Bunda Maria Ratu Sukatani.
“Kami serahkan patung Bunda Maria dan Salib Misi kepada Paroki Bunda Maria Ratu. Semoga kita semua dapat melonjak kegirangan saat berjumpa dengan Bunda Maria dan Yesus yang hadir di tengah-tengah kita,” tutur Pastor Paroki Santo Markus, Depok Timur tersebut.
Corak Budaya
RD Dionysius Adi Tejo Saputro selaku Pastor Paroki Bunda Maria Ratu, Sukatani menyampaikan harapannya akan pelaksanaan Kirab Misi di Paroki ini, Ia berharap semoga dengan hadirnya Bunda Maria di tengah-tengah umat, umat dapat turut mengalami karya keselamatan kepada Tuhan Yesus.
Ketua Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Keuskupan Bogor tersebut pun menyampaikan bahwa corak budaya Betawi yang menghiasi serta menyemarakkan audiensi Kirab Misi pada hari ini di Paroki Bunda Maria Ratu merupakan ungkapan bahwa Gereja Paroki Bunda Maria Ratu hadir di tengah-tengah masyarakat serta membumi dengan adat istiadat dan budaya setempat, khususnya budaya Betawi yang menjadi corak khas di wilayah ini. Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa ini adalah bukti nyata bahwa Gereja Katolik memiliki sifat inklusif dan dapat membaur di tengah masyarakat.
Untuk itu, dalam kegiatan audiensi Kirab Misi pada hari ini, Paroki Bunda Maria Ratu mengundang para seniman tanjidor yang dimotori oleh teman-teman dari Kumpulan Orang-Orang Depok (KOOD).
“Paroki Bunda Maria Ratu berada di wilayah Sukatani, Tapos, Depok yang identik dengan kekhasannya yaitu Sunda yang Betawi. Ini juga menandakan bahwa Paroki Bunda Maria Ratu merupakan bagian dari Depok,” tuturnya.
Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan Ibadat Kirab Misi yang dipimpin oleh Frater Gregorius Laurenzy Manek.
Warna dan Sukacita
“Kita harus bersyukur karena Bapak Uskup memperhatikan anak dan remaja yang ditunjukan melalui kegiatan audiensi Kirab Misi ini. Semoga ini menjadi warna dan sukacita bagi kita bersama,” ucap RD Dionysius Adi Tejo Saputro saat membuka sesi audiensi bersama Bapak Uskup.
Mengawali audiensi bersama, Monsinyur Paskalis menyampaikan bahwa perayaan Kirab Misi adalah untuk merayakan ulang tahun Keuskupan Bogor yang ke 75 serta merayakan anugerah iman dan kepercayaan kita. Sekaligus, Gereja Keuskupan Bogor ingin memberikan tempat bagi anak-anak dan remaja untuk diundang hadir dan merasakan bahwa keberadaan mereka sangat berharga di dalam keluarga maupun Gereja.
Ia pun untuk berterima kasih atas persiapan yang dilakukan oleh Paroki Bunda Maria Ratu untuk merayakan Kirab Misi ini. “Satu hal yang penting kita hidupi adalah kehidupan bersama perlu kita rayakan. Saya senang kalian mengangkat budaya Betawi yang merupakan juga bagian dari kebudayaan di Keuskupan kita,” tutur Monsinyur Paskalis.
Sharing Panggilan
Selanjutnya, RD Yosef Irianto Segu memberikan sharing panggilan bersama dengan para anak dan remaja Ivander, Cia dan Mario. Dalam kesempatan ini, Pastor Segu menyampaikan pengalamannya saat memulai panggilan hidup sebagai seorang Imam.
Ia pun mengajak para anak dan remaja yang hadir untuk bermedia sosial dengan baik dan mewartakan kebaikan lewat media sosial yang Ia miliki.
Perayaan Ulang Tahun Paroki
Selain audiensi bersama Bapak Uskup, hari ini menjadi istimewa karena turut dirayakan ulang tahun Paroki Bunda Maria Ratu, Sukatani yang telah menginjak usia ke-3 tahun.
Dalam perayaan ini, turut dimeriahkan oleh penampilan-penampilan dari umat serta tersedia bazaar makanan khas Betawi.