Apakah ada yang istimewa dari Paroki Hati Kudus Yesus, Jonggol di usianya yang ke-lima tahun ini? dan apa saja yang dilakukan untuk memeriahkan hari jadinya yang ke 5 ini, yang disinergikan dengan hut ke 75 Keuskupan Sufragan Bogor?
Sebuah paroki sederhana dengan 2000an umat, berjarak 50 km dari pusat perekomian Jakarta. Sebagian besar umat bekerja di Jakarta atau kota lain yang harus ditempuh dengan waktu yang tidak singkat bisa mencapai 5-8 jam pp bahkan lebih, sehingga menjadi salah satu penyebab masih banyak umat yang belum bisa aktif dalam berbagai kegiatan.
Namun di balik segala serba kurangnya, umat yang sudah terbiasa dengan pola bergotong royong dan kerja bakti sejak umat perintis hidup menggereja di tahun 1977 ini, tetap mau bertahan dan tumbuh menjadi gereja yang hidup dengan semangat pelayanan yang tidak redup meskipun semua merasakan banyak tantangan dan rintangan yang tidak ringan.
Kegiatan-kegiatan tahun ke 5 paroki pun seperti seminar tentang Liturgi, penanaman pohon jati dan cemara, dan bakti sosial pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis dan juga kegiatan lainnya sudah terlaksana dengan baik.
Hari minggu 21 Juli 2024 menjadi puncak perayaan HUT Paroki yang nama serta gedung gereja diresmikan pada 13 dan 14 Juli 2019. Misa syukur dipersembahkan oleh
Vikjen RD Yohanes Suparta bersama Pastor Paroki RD Dominikus Savio Tukiyo beserta Vikaris RD Paulus Pera Arif Sugandi.
Dalam khotbah homili Vikjen menanyakan
kepada umat apakah masih ingat bacaan kitab suci seminggu dan dua Minggu yang lalu. Vikjen menjelaskan masih berkaitan bacaan tersebut dengan firman minggu ini. Tentang pengutusan para rasul. Para rasul diminta untuk tidak membawa bekal apa pun dalam perjalanan. Termasuk pakaian tidak boleh lebih dari yang dikenakan dan dobel. Pergi ke tempat mereka bisa diterima sebab ketika diterima, maka segala keperluan akan dipenuhi.
Dalam kehidupan kita pun diutus oleh Yesus. Dalam tugas ini pasti tidak.mudah dan tidak selalu berhasil, namun kita sebagai orang yang beriman dan percaya akan Kristus harus tetap bersemangat dan antusias dan tidak loyo. Untuk itu harus optimistis dan selalu bergerak dan tidak diam saja (tidak berbuat apa-apa). Harus selalu mencari cara dan jalan seperti Yesus yang tidak diterima di suatu tempat, namun agar Karya keselamatan dan kabar sukacita bisa disebarkan, Yesus mencari cara yang lain.
Maka dalam momen 5 tahun paroki ini, umat sebagai kumpulan orang yang sama-sama percaya kepada Kristus, sambil mensyukuri Rahmat ini juga menumbuhkan antusiasme dan semangat yang menyala. Sehingga kita tidak diam saja namun mau bergerak. Apabila kita semua diam tak bergerak, maka paroki ini akan mati. Kita juga diingatkan kita ini utusan atau alat Tuhan. Diingatkan sebagai utusan bukan sebagai Tuhan yang seolah punya kuasa sehingga menjadikan kita sombong.
Setelah misa dilanjutkan dengan acara pagelaran seni yang diisi oleh bia bir sekami, omk dan umat. Lomba tumpeng antar bapak bapak lingkungan dilaksanakan di hari puncak acara dan hasilnya dinikmati seluruh umat dalam acara ramah tamah.
Sebelumnya, Pastor Tukiyo dalam kata sambutan menyampaikan bahwa setiap perayaan ulang tahun kita seharusnya melakukan refleksi diri. Kita bertanya, dalam.perjalanan hidup kita sebelumnya, apakah yang sudah kita persembahkan untuk Tuhan? Mungkin dalam.perjalaman itu, mengalami banyak hal yang tidak menyenangkan, namun untuk melanjutkan langkah kedepan, perlu hidup dalam iman, pengharapan, dan semangat untuk bergerak atau berbuat.
Panitia HUT dari Wilayah 1 diwakii oleh Bapak Totok Wahyono menyampaikan terima kasih kepada semua yang sudah memberikan bantuannya untuk terselenggaranya seluruh rangkaian acara.
PAROKI MUDA YANG SEDANG BELAJAR BERPRESTASI
Seperti halnya balita, paroki yang masih sangat muda ini masih dalam tahap harus belajar akan banyak hal.
Namun cukup membanggakan dan patut disyukuri, paroki berhasil meraih penghargaan dalam berbagai ajang lomba di tahun ini.
OMK meraih juara ke 2 perlombaan e-sport Mobil Legend tingkat dekanat untuk berlaga di tingkat Keuskupan.
WK RI ranting Monica berhasil meraih juara 2 lomba tumpeng pada HUT 100 tahun di WKRI cabang Kota Wisata.
Komsos Paroki mendapatkan predikat juara Runner up pembuatan video atau film dokumenter gereja /paroki se keuskupan dengan selisih hanya satu poin dari juara pertama, 1318 versus 1317.
Pagelaran rampak Sekar juga sudah berhasil terlaksana dengan baik karena seluruh lingkungan yang berjumlah 11, tak satupun yang absen. Dan 3 kelompok sudah menampilkan yang terbaik di Dekanat Timur. Demikian juga dengan tanding olahraganya (fun sport).
Liputan komsos HKY Jonggol
Fransiska Fajariani
Dokumentasi Teddy P, Ardo,Rendy