Final Kontes E-Catalog UMKM yang Bikin Deg-degan para Pesertanya, Siapa Pemenangnya?

Loading

Keuskupan Bogor – Bertempat di Pusat Pastoral BMV Katedral lantai 4, pada Sabtu, 10 Agustus 2024 diadakan final kontes e-catalog UMKM, yang merupakan salah satu kegiatan perlombaan dalam rangka 75 tahun Keuskupan Sufragan Bogor.

Kontes e-catalog UMKM ini sudah dimulai sejak bulan lalu, di mana para peserta mengumpulkan materinya untuk kemudian dinilai oleh dewan juri. Tujuan dari kontes e-catalog UMKM ini lebih kepada memberi wadah kepada UMKM di Paroki masing-masing, untuk selanjutnya katalog yang dibuat secara digital ini bisa dimanfaatkan oleh umat Keuskupan Bogor bahkan khalayak ramai.

Disiarkan secara langsung melalui Kanal Komisi Komsos Keuskupan Bogor, Biro Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), RD. Agustinus Deddy Budiawan dalam sekapur sirihnya menyatakan bahwa antusias yang luar biasa dari paroki-paroki di Keuskupan Bogor untuk mengikuti kontes katalog digital UMKM ini. Beliau pun mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah mewadahi perlombaan tersebut.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Ketua 75 tahun Keuskupan Sufragan Bogor, RD. Ignatius Heru Wihardono mengatakan bahwa ide dari lomba e-catalog UMKM ini berasal dari Pukat Bogor, yang diketuai oleh Monica Kusjanti. Pukat mendorong agar UMKM ada di setiap Paroki. Kemudian UMKM ini diajak untuk meningkatkan kualitas, naik kelas, menjadi lebih baik lagi.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Diharapkan melalui UMKM keluarga-keluarga hidup sejahtera. Dan bila keluarga mencapai hidup sejahtera, maka gereja pun makin tumbuh dan berkembang. Melalui UMKM ini bisa menghidupi dna menghidupkan keluarga sejahtera.

Uskup Keuskupan Sufragan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, dalam sekapur sirihnya mengatakan bahwa E-catalog UMKM ini nantinya dapat menghidupkan dan mengembangkan UMKM. Bersama berjuang agar ekonomi keluarga bertumbuh melalui UMKM.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Bila kita menghidupi iman kita akan Kristus, maka kita pun menghidupi UMKM. Kita mendapat panggilan Tuhan untuk menghidupi UMKM. Melalui UMKM Keuskupan dan Pukat untuk memajukan usaha-usaha kita.

Sebanyak 19 Paroki menjadi peserta dalam lomba E-catalog UMKM dari 28 Paroki di Keuskupan Sufragan Bogor. Kemudian dipilih 10 finalis untuk mempresentasikan karya mereka pada final kontes e-catalog UMKM ini.

Namun, sebelum diumumkan, panitia mengadakan acara talkshow, dengan tema ‘Cara Jitu UMKM Naik Kelas!’ yang dibawakan oleh tiga orang narasumber, yaitu: Antonia Dwi Woro, Perry Tristianto Tedja, dan Reymund Levy. Dan kemudian ketiganya nanti akan menjadi juri dalam final kontes e-catalog UMKM ini.

Dalam uraiannya, Antonia Dwi Woro, yang adalah seorang konsultan manajemen, mempertanyakan kepada peserta UMKM apakah perlu menjaga kualitas dagangannya ataukah hanya mengisi waktu saja. Di zaman sekarang ini, manusia lebih menjaga keberlangsungan, sehingga ini yang harus menjaga konsumen kita. Salah satu yang bisa dilakukan adalah media sosial, juga mengadakan pelatihan-pelatihan untuk membuat UMKM naik kelas.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Mengapa orang ini membeli produk kita? Karena alasan seperti murah, banyak, enak, sehat, itu menjadi pertimbangan kita dalam mengembangkan UMKM, terutama bila ini disampaikan dalam e-catalog. Informasi dalam e-catalog harus menjelaskan spesifikasi dari produk yang dijual sehingga akan lebih dikenal oleh konsumen.

Narasumber kedua, Reymund Levy, yang adalah seorang produser film dan pemilik sebuah sekolah di Lampung, mengatakan bila kita tidak memiliki akun media sosial, bisa jadi orang lain yang akan menggunakan nama kita untuk itu. Karena sekarang, apa pun yang kita lakukan, punya atau tidak punya sosial media, akan terpampang di media digital. Maka, E-catalog itu penting.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Dalam menampilkan sesuatu di media digital, bukan hanya soal produk dan harga nantinya, tetapi juga memberikan pengalaman atau berbagi pengalaman kepada konsumen kita. Lalu, seberapa penting media sosial yang kita punya, adalah impact dari apa yang sudah kita bagikan kepada orang lain.

Katalog yang baik bukan hanya berisi jualan produk dan harga, tetapi membuka komunikasi antara penjual dan pembeli, juga memberi inspirasi. Dalam mendesain sesuatu harus benar-benar membuat orang lain berhenti untuk melihat konten tersebut. Maka, ketika memiliki sebuah brand, harus tahu terlebih dahulu siapa yang menjadi sasaran brand tersebut. Lalu, bagaimana membuat orang berhenti pada akun kita, adalah dengan visual yang menarik dan narasi yang powerful.

Visual yang menarik dengan kualitas foto yang baik, foto tidak blur, pantang ditarik-tarik, foto utama dan foto penunjang, tone color atau paduan warna yang pas, pemilihan font yang tepat, dan lay out yang sesuai. Sedangkan narasi yang powerful, berisikan cerita yang singkat, jelas, padat, unik, sesuai kebutuhan calon pelanggan, serta angle yang pas.

Dengan konsumen yang merasa diperhatikan, disukai, dan memberikan narasi yang tepat akan mendongkrak penjualan Anda.

Maka perlu diingat dalam pembuatan e-catalog, adalah membuat sebuah impresi, membuat orang  melakukan apa yang kita mau, mudah diingat, simpel, informatif, dan mendorong orang lebih banyak yang tertarik pada katalog tersebut.

Katalog yang baik (efektif) harus mempertimbangkan: mampu menggabungkan beraneka produk menjadi satu tone yang sesuai dengan citra yang ingin ditampilkan, harus memperhatikan dari sudut pandang konsumen karena konsumen membeli manfaat bukan atribut, katalog yang efektif bersifat persuasif, katalog harus unik, tidak memberi janji-janji yang tidak terpenuhi, dan mencegah ide kreatif yang berlebihan yang justru mengaburkan pesan sebenarnya  yang ingin disampaikan.

Perry Tristianto Tedja, narasumber lain yang adalah pemilik berbagai jenis usaha di Bandung, mengatakan jangan pernah malu memulai bisnis kecil. Kesalahan UMKM adalah membuat produk dengan modal besar, padahal modal bisa dipakai dengan apa yang kita punya, misalkan dengan mengamati apa yang menjadi favorit konsumen. Tidak perlu membuat produk enak dan sehat, tetapi produk yang laku.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Lalu, bagaimana supaya UMKM bisa naik kelas? E-catalog, bukan untuk memulai tetapi untuk mengembangkan UMKM, namun harus mengerti produk apa yang cocok untuk e-catalog. Produknya harus jelas, dengan mengamati apa produk yang laku, karena tidak semua produk bisa masuk alam e-catalog, maka narasi menjadi penting dalam sebuah e-catalog.

Perry, menyarankan agar UMKM menciptakan pasar, bukan memasuki pasar yang sudah ada. Lalu, bagaimana menciptakan pasar? Contoh yang konkret, menjual bolu kukus di apotek, karena di tempat itu tidak ada yang jual kue, bisa jadi orang yang menunggu antrian untuk membeli obat mencicipi bolu kukus tersebut, dan bila makanan tersebut enak bukan tidak mungkin dia akan ‘menjual’nya, entah dari mulut ke mulut, atau dengan media sosial.

Bila ingin menciptakan pasar yang baru, maka jangan lupa narasi bisa gunakan kalimat yang sedikit ‘nakal’, bila ingin mengadakan bazar pilih momen yang pas, misal ‘Bazar Merdeka’ dengan aneka diskon.

Dan inilah pemenang kontes E-catalog UMKM

Setelah pemaparan dari tiga narasumber tersebut, akhirnya disampaikanlah kesepuluh finalis E-catalog UMKM, untuk kemudian masing-masing memberikan presentasi dan ketiga narasumber tadi yang menjadi dewan jurinya.

Sepuluh finalis ini sebelumnya dipilih berdasarkan kriteria tertentu oleh, salah satunya, Sekjend Keuskupan Sufragan Bogor, RD. Marsellinus Wisnu Wardhana.

Pembawa acara yang membacakan sepuluh finalis ini, membuat deg-degan para pesertanya, apakah kelompok kami yang menjadi salah satu finalisnya?

Dan inilah sepuluh finalis yang terpilih dan mempresentasikan E-catalog UMKM mereka.

  1. Paroki Joannes Baptista, Parung
  2. Paroki Kristus Raja, Serang
  3. Paroki Santo Paulus, Depok
  4. Paroki Santo Joseph, Sukabumi
  5. Paroki Santo Andreas, Sukaraja
  6. Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Cileungsi
  7. Paroki Fransiskus Asisi, Sukasari
  8. Paroki Mikael, Cilegon
  9. Paroki Santo Thomas, Kelapa Dua, Depok
  10. Paroki Santa Faustina Kowalska, Bojong Gede

Setelah melalui evaluasi dari para dewan juri, maka ditetapkanlah tiga pemenang, yang nantinya akan diberikan piala di puncak Perayaan HUT 75 tahun Keuskupan Bogor di Sukabumi bulan Desember 2024 mendatang.

Tiga pemenang tersebut, yaitu:

Pemenang 1, Paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB)

Pemenang 2, Paroki Santo Matheus, Depok

Pemenang 3, Paroki Santo Thomas, Kelapa Dua, Depok.

Selain ketiga pemenang E-catalog UMKM tersebut, Pukat Bogor memberikan apresiasi kepada dua pemenang favorit lainnya, yaitu:

Pemenang Favorit 1, Paroki Kristus Raja, Serang

Pemenang Favorit 2, Paroki Santa Faustina Kowalska, Bojong Gede.

Selamat kepada para pemenang. UMKM Berkat, berdaya dan kuat. (Katharina Tatik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks