Pawai Obor Semarakkan Perjalanan Kirab Misi di Paroki Santo Andreas, Sukaraja 

Loading

KEUSKUPANBOGOR.ORG- Paroki Santo Andreas, Sukaraja menjadi paroki yang menutup rangkaian perjalanan Kirab Misi di wilayah Dekanat Timur Keuskupan Bogor sebelum berlanjut ke paroki selanjutnya yang berada di dekanat yang berbeda. Pada hari Sabtu (21/09/2024), Patung Bunda Maria dan Salib Misi tiba di Taman Doa Bumi Maria Sareng Para Rasul yang terletak di Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, yang diantar oleh Romo, Frater dan perwakilan umat Stasi Santo Simon Gereja Kristus Raja, Hambalang. 

Usai perarakan masuk patung Bunda Maria dan Salib Misi ke dalam gedung Lumen Gentium, RD Lucius Joko selaku Pastor Paroki Santo Andreas memberikan sambutannya kepada anak-anak dan remaja yang hadir pada hari ini. Romo Joko mengatakan bahwa Ia bahagia karena Paroki Santo Andreas menjadi tempat yang ramah dan aman bagi anak-anak dan remaja. Ia pun berharap agar dengan hadirnya Bunda Maria dan Salib Suci di paroki ini dapat membawa sukacita dan pengharapan. 

Dalam kesempatan ini pula, Mgr Paskalis Bruno Syukur selaku Uskup Keuskupan Bogor menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para Pastor di paroki ini dan orangtua dari anak-anak dan remaja yang mendukung serta membimbing anak-anak dan remaja ini. Ia pun berharap agar semua yang hadir pada hari ini dapat bersukacita bersama. 

Usai sambutan-sambutan, perwakilan dari anak-anak dan remaja secara bergantian menampilkan penampilan-penampilan berupa tutur Kitab Suci, tari-tarian dan drama musikal.

Audiensi Bersama 

Audiensi pada kali ini dikemas dengan menarik yaitu dengan menyematkan tema pada setiap pos sebagai panduan pertanyaan. Setiap anak yang mau bertanya akan diminta untuk bertanya sesuai dengan tema yang ada di pos-pos yang sudah disiapkan. 

Pertanyaan pertama berisi pertanyaan yang bertema mengenal Uskup lebih dekat. Pertanyaan diajukan oleh seorang anak yang bertanya tentang mengapa ketika bertemu dengan Uskup kita mencium cincin yang berada di jarinya. Kemudian, Monsinyur Paskalis menjawab bahwa mencium cincin pada jari seorang Uskup memiliki simbol bahwa kita mencintai Uskup kita. 

Lalu ada pertanyaan yang bertema tentang mengenal Yesus. Seorang anak bernama Angel kemudian bertanya mengapa Yesus disalibkan kepada Bapak Uskup. Monsinyur Paskalis pun menjawab bahwa Yesus disalibkan untuk menebus dosa kita semua dan menyelamatkan kita dari maut. 

Selanjutnya tema pertanyaan adalah tentang Bunda Maria. Kini, giliran seorang anak remaja bernama Gaby yang bertanya mengapa Bunda Maria diangkat ke Surga. Monsinyur Paskalis pun menjawab bahwa Bunda Maria diangkat ke surga karena Allah mencintai Bunda Maria karena Bunda Maria begitu taat, setia dan beriman kepada-Nya.

Kemudian tema terakhir adalah tentang mengenal Keuskupan Bogor. Seorang remaja bernama Aira pun menanyakan apa maksud dari Keuskupan Sufragan. Kemudian Monsinyur Paskalis menjelaskan bahwa Sufragan adalah bagian provinsi gerejawi yang menopang Keuskupan Metropolitan. Tapi setiap Keuskupan berdiri sendiri, namun dalam konteks persekutuan gerejawi yang dibagi wilayah, Keuskupan Bogor merupakan Keuskupan Sufragan dari Keuskupan Agung Jakarta. 

Karakteristik Anak-anak 

Usai audiensi bersama anak dan remaja, rangkaian kegiatan hari ini dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi yang dirayakan secara konselebrasi dipimpin oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur didampingi RD Lucius Joko dan RD Marcus Santoso yang dilaksanakan di Taman Doa Bumi Sareng Para Rasul. 

“Saya sangat terharu dengan apa yang terjadi hari ini. Kehadiran Bunda Maria dan Salib mewarnai kehidupan kita. Saya ingin mengajak kita semua untuk berefleksi tentang karakteristik anak kecil yang begitu gembira menyambut kedatangan Yesus,” ujar Romo Joko dalam homili yang Ia sampaikan. 

Lebih lanjut, Romo Joko pun menyampaikan beberapa refleksi yang ia miliki tentang karakteristik yang dimiliki oleh anak-anak, 

Pertama, anak-anak adalah gambaran orang yang sangat mampu dengan mudahnya bersyukur dan bersukacita. Mereka bangga dengan apa yang mereka miliki dan bisa mereka lakukan. 

Kedua, anak-anak membuat kita belajar bahwa mereka adalah orang yang mencintai persekutuan dan persaudaraan. Mereka tidak pernah membenci dan menganggap semuanya adalah teman mereka. Hari ini kita diteguhkan akan sifat yang penuh kasih dan mencintai persaudaraan. Jika menjadi pribadi yang mencintai perdamaian dan persaudaraan adalah rahmat bagi kita semua.

Ketiga, anak-anak tidak memiliki kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan. Orang dewasa seringkali merasa khawatir, cemas dan takut meskipun Ia sudah berdoa. Kadang-kadang, orang dewasa hidup seperti tidak memiliki Tuhan karena sangat mencemaskan kehidupan. Contohlah anak-anak yang memiliki kepercayaan kepada Tuhan akan kehidupan yang dimiliki.

Pawai Obor, Simbol Tumbuh Kembang Iman

Ada prosesi yang berbeda dalam perjalanan Kirab Misi di Paroki Santo Andreas, Sukaraja. Rangkaian kegiatan Kirab Misi pada hari ini ditutup dengan pengantaran Patung Bunda Maria dan Salib Misi dari Taman Doa Bumi Maria Sareng Para Rasul menuju ke Paroki Santo Andreas yang diiringi dengan prosesi pawai obor yang melibatkan perwakilan umat dari seluruh wilayah yang berada di paroki tersebut. 

Tepat pada pukul 21.00 WIB, umat memadati pelataran. Sebelum memulai perjalanan, Monsinyur Paskalis memimpin doa yang kemudian dilanjutkan dengan penyalaan obor.

Perjalanan prosesi pawai obor ini dilakukan oleh Romo dan umat paroki dengan berjalan kaki kurang lebih sejauh satu kilometer. Selama prosesi ini, Romo dan umat melantunkan doa Salam Maria serta pujian berupa nyanyian kepada Bunda Maria. 

Romo Joko menyampaikan bahwa prosesi pemindahan Patung Bunda Maria dan Salib Misi yang diiringi pawai obor dari taman doa menuju gereja ini dilakukan sebagai upaya agar setiap pergerakan dalam perjalanan Kirab Misi di Paroki ini dilakukan dalam gerak rohani. Selain itu, prosesi ini turut menandai tumbuh kembangnya iman di paroki ini sekaligus sebagai simbol bahwa Paroki Santo Andreas senantiasa bertumbuh dan berkembang serta turut ambil bagian dalam perjalanan Keuskupan Bogor yang ke-75. 

Ia pun berharap agar melalui setiap prosesi perjalanan dalam Kirab Misi ini dapat membuat umat menyadari bahwa mereka adalah bagian penting dari Gereja Katolik dan agar umat semakin diteguhkan dalam iman serta misi untuk menjadi terang Kristus ke tengah-tengah dunia. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Enable Notifications OK No thanks