Misdinar Belajar Menghormati Orang Tua di Panti Jompo

Loading

Berita Paroki HKY

Minggu, 17 November 2024

Pada Minggu, 17 November 2024 pukul 10.00 sekitar 40 anggota misdinar didampingi para pembina berkumpul di gereja HKY dan setelah dilepas oleh Romo Paroki Dominicus Savio Tukiyo, Pr mereka konvoi berjalan kaki menuju Panti Werdha Marie Joseph sekaligus Susteran KFS yang terletak di cluster Bukit Raya blok M5 no 1 Perumahan Citra Indah kelurahan Sukamaju Jonggol Bogor.

Panti jompo ini dikelola Susteran KFS (Kongregasi Fransiskanes Sambas) dan kini dikepalai oleh Sr. Bonifasius (umat biasa menyebut Suster Boni) . Berdiri lebih dari 20 tahun tahun lalu hingga saat ini sudah merawat puluhan lansia.

Dengan mengunjungi panti jompo berarti berinteraksi dengan para lansia sekaligus para sukarelawan yang merawat mereka. dan dapat merasakan apa yang mereka rasakan atau alami sehari-hari.

Di panti jompo, di Panti Werdha Marie Joseph ini khususnya para lansia yang tidak dirawat keluarga dengan berbagai alasan, dirawat layaknya keluarga sendiri oleh para sukarelawan dengan sabar dan penuh dedikasi

Berinteraksi dengan mereka walaupun singkat bisa memberikan banyak hal yang sangat berguna baik bagi yang dikunjungi maupun yang mengunjungi.

Para lansia dan juga perawatnya pasti senang mendapat kunjungan kasih. Di lain pihak, yang berkunjung pun mendapat banyak manfaat. Secara spiritual mereka belajar memberi penghiburan dan juga rasa mensyukuri anugerah yang mereka dapatkan.

Secara mentalitas, mereka belajar berempati dan menghormati orang tua terlebih orangtua sendiri karena pada saatnya nanti, mereka juga akan mengalami hal menjadi tua. Dan seperti apa masa tua yang akan dialami kita tidak akan pernah tahu.

Misdinar Santo Tarsisius ingin berinteraksi dan mendapat berkat itu.

Kegiatan kunjungan di hari itu diisi dengan
berdoa bersama dengan mendaraskan Doa Rosario. Lagu pembuka diiringi dengan musik keyboard yang dimainkan dengan sangat bagus oleh Oma Paulin, salah satu penghuni terlama yang selalu ceria. Setelah berdoa, para Oma menceritakan pengalaman hidup mereka. Ada yang berumur 80 tahun namun tetap semangat, ada yang sudah dua kali mendapatkan sakramen perminyakan karena mengalami sakit berat namun selalu dipulihkan. Dia merasakan bahwa ini adalah mukjizat atau keajaiban dari Tuhan.

Setelah sharing dari para Oma, Para sukarelawan Kak Bella dan Kak Endry pun turut menyampaikan kisah mereka belajar untuk sabar dan mengasihi dengan merawat para oma. Sebagai penutup sharing, Suster Boni cukup menarik karena menceritakan kisah yang unik semasa perjalanan menjadi seorang suster dengan menyusuri sungai di hutan belantara dan memakan sesuatu yang di luar nalar manusia pada umumnya, hanya untuk sekadar bertahan hidup

Dengan sharing yang sudah disampaikan rasanya cukup memberi suatu pencerahan bagi para musdinar tersebut untuk lebih belajar mengasihi sesama seperti yang diajarkan Santo Fransiskus. Orang Kudus yang menjadi teladan bagi banyak orang dan KFS.

Liputan komsos hky
Fransiska Fajariani dan Rendy
Foto Rendy, Gloria, Ardo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks