“Rumah bukanlah hotel. Rumah adalah tempat dimana keluarga bersatu dengan Yesus membangun kehidupan bersama. Oleh sebab itu Keuskupan Bogor mengangkat tema “Rumahku adalah tempat menyapa, mencintai dan mengampuni” pada Hari Perkawinan Sedunia 2015” Demikian penggalan kata dari Mgr. Paskalis Bruno Syukur pada Hari Perkawinan Sedunia (World Marriage Day) yang diadakan bertepatan dengan Hari Kasih Sayang […]
Category Archives: Bidang Pendampingan Hidup
Hari Perkawinan Sedunia diawali di Amerikat Serikat pada 1981, oleh beberapa pasangan suami-istri yang mendesak walikota, gubernur, dan uskup untuk menyatakan Hari Valentin sebagai “Hari kami percaya pada perkawinan’, kemudian ide ini diangkat menjadi program ME. 1983, diubah menjadi “Hari Perkawinan Sedunia” yang dirayakan pada hari Minggu kedua dalam bulan Februari dan Bapa Suci Paus […]
KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV Via Renata -Cimacan, 2 – 6 November 2015 Pengantar Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) IV yang diadakan pada 2 – 6 November 2015 di Via Renata – Cimacan mengambil tema “Keluarga Katolik: Sukacita Injil, Panggilan dan Perutusan Keluarga dalam Gereja dan Masyarakat Indonesia […]
Keuskupan – Komsos : Hari Minggu, 18 Oktober 2015, WKRI Santo Thomas bekerjasama dengan OMK dan PSE menyelenggarakan Seminar tentang Kawin Campur. Judul yang diambil cukup to the point yaitu KRISTUSKU VS CINTAKU. Dari judulnya jelas materi yang dibawakan adalah tentang banyak kasus mengenai Perkawinan Campur (Beda Gereja dan Beda Agama) yang terjadi di kalangan […]
Pelantikan PCC Keuskupan Bogor Karena Kelemahan Allah Mencurahkan Roh Kudus Sekitar 90 orang menghadiri misa perutusan Pastoral Counseling Center (PCC) angkatan 6 di gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor pukul 18.00, Jumat(10/07). Misa perutusan yang dihadiri juga oleh PCC angkatan 1 sampai dengan 5 serta yang akan baru mulai belajar yaitu angkatan 7 ini dipersembahkan oleh […]
Keluarga Sumber Sukacita Terlanjur salah kaprah Mengenai perkawinan ada sekurang-kurangnya dua hal yang – kalaupun tidak seluruhnya salah – dipahami atau dimengerti secara tidak tepat. Pemahaman atau pengertian itu kemudian diikuti oleh kata-kata, sikap, dan tindakan yang kurang tepat pula. Sebuah pola atau rumus berlaku: right understanding diikuti right conduct. Maka, wrong understanding diikuti […]