Misa Acies Legio Mariae Komisium Bintang Timur Bogor, dilaksanakan 22 Maret 2015 di Kapel Maria Fatimah Jl. Pahlawan No.96 Bondongan Bogor Selatan. Acies di mulai pukul 09.00, dipimpin oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur, dengan konselebran RD. Markus Lukas (Pastor Paroki St. Fransiskus Asisi Sukasari Bogor), RD. Agustinus Deddy Budiawan (Pemimpin Rohani Komisium Bintang Timur Bogor) dan RD. Jimmy Jacson Rampengan (Pemimpin Rohani Presidium Ratu Para Rasul Sukabumi). Sebagai petugas koor Presidium Seminari Stella Maris Bogor.
Misa Acies diawali dengan prosesi oleh misdinar, para pembawa panji-panji Legio Mariae, lektris, imam dan uskup, dilanjutkan Doa Tesera dan Doa Beatifikasi Frank Duff (pendiri Legio Mariae). Tema yang diangkat “Legio Mariae membangun keluarga dalam terang kasih Kristus”
Saat homili, Mgr. Paskalis menjelaskan bahwa pada jaman dahulu orang-orang berjanji setia kepada Allah dan Allah berjanji untuk menjaga dan membawa mereka ke tanah perjanjian. Kata kunci yang bisa direnungkan di sini adalah janji atau perjanjian. Allah adalah Allah yang mengadakan perjanjian yang diikat dengan sumpah setia.
Kita juga pernah mengucapkan janji, yaitu saat dibaptis, menerima Sakramen Penguatan, Sakramen Perkawinan, Sakramen Tahbisan atau saat mengucapkan kaul. Pada waktu dibaptis, kita berjanji hanya percaya kepada Allah dan akan mengikuti-Nya. Bila yang dibaptis masih kecil, maka orang tuanyalah yang membuat perjanjian dengan Tuhan. Orang tua menyerahkan anaknya kepada Tuhan dan berjanji untuk mengajarkan jalan Tuhan kepada anak itu. Sakramen Penguatan, Sakramen Perkawinan, dan Sakramen Tahbisan merupakan sakramen yang menegaskan kembali janji yang pernah kita ucapkan saat dibaptis. Maka benarlah bila kita dikatakan umat perjanjian.
Bunda Maria sebagai pelindung Legio Maria adalah wujud seorang pengucap janji. Perjanjian dibuat saat Bunda Maria diminta untuk menjadi Ibu Tuhan. Bunda Maria menyatakan kesediaanya melalui ucapan, ”Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Bunda Maria memenuhi janjinya dan tetap setia sampai di kaki salib Yesus sendiri.
Bacaan pertama (Yer. 31 : 31-34) menceritakan hubungan antara Allah dengan umat Israel. Pada Perjanjian Lama, ada perjanjian bahwa umat akan setia kepada Allah. Walaupun pada kenyataannya, manusia tidak setia, tetapi Allah tetap setia dan memenuhi janji-Nya dengan membawa mereka ke tanah perjanjian. Allah menaruh Taurat-Nya ke dalam hati manusia, sehingga mereka merasa menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatan mereka.
Sekarang pun Allah tidak mau Legioner dikuasai oleh setan/roh jahat. Karena Legio Maria berarti tentara Maria, maka Legioner haruslah seperti tentara-tentara yang bertempur untuk menguasai kejahatan. Allah sendiri juga memiliki rencana keselamatan agar kita tidak dikuasai oleh kejahatan. Ia menggenapi janji-Nya dengan mengutus Putra-Nya untuk disalibkan dan menyelamatkan kita semua.
Kita juga mengenal istilah Latin per Mariam ad Jesum: melalui Maria kita sampai pada Yesus. Semakin mengenal dan melayani Yesus, seperti Maria mengenal, melahirkan dan membesarkan Yesus di dalam hati kita. Bagi kita orang Katolik, beriman berarti percaya dan meninggalkan kepentingan pribadi demi Yesus. Beriman tidak hanya menjalankan kewajiban, tetapi juga mengamalkan nilai cinta kasih, keadilan dan kebenaran. Namun tidak hanya itu, kita juga perlu mencari tahu dari mana cinta kasih itu.
Cinta kasih berasal dari Yesus dan kita mengenal Yesus melalui Kitab Suci. Maka bila orang Katolik tidak membaca Kitab Suci berarti ia belum benar-benar mengenal Yesus. Bila Legioner benar-benar mencintai Yesus secara sungguh-sungguh, maka Legioner akan membuka dan membaca Kitab Suci. Dengan membuka Kitab Suci kita jadi mengenal Yesus melalui sumber yang tepat. Inilah yang menjadi dasar pengucapan janji kesetiaan kepada Bunda Maria dan Yesus.
Dengan mempercayai pribadi Yesus, maka kita akan mengenal dan mengandalkan Yesus, percaya dan membaca Kitab Suci. Hal ini menjadi bagian dari pembaharuan di Keuskupan Bogor yaitu menjadi umat yang sungguh-sungguh mau mengenal pribadi Yesus, mengandalkan Yesus dan mau dibentuk seturut kehendak-Nya. Kita bukan sekedar manusia tapi manusia yang menerima hidup,dan roh Kristus dalam diri kita. Semoga Legioner setiap tahun mau memperbaharui janjinya, tidak sekedar memenuhi kewajiban, tapi sungguh-sungguh mau mengenal, mendalami dan mengikuti Yesus. Maka Bacalah kitab suci agar ada perubahan dalam diri kita.
Homili dilanjutkan dengan pengucapan janji Legio secara pribadi, ”Aku ini milik-Mu Ya Ratu dan Bundaku, Segala milikku adalah kepunyaan-Mu”. Pengucapan janji ini diawali oleh Bapa Uskup dilanjutkan para imam, lektor, misdinar, para perwira komisium dan seluruh legioner yang hadir.
Sebelum Misa Acies ditutup, Ibu Irene Kho (Ketua Panitia) memberikan kata sambutan. Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya Misa Acies dan 175 legioner yang hadir di situ. Tak lupa ia mengingatkan kembali pesan Bapa Uskup agar para Legioner mau berubah dan rajin membaca Kitab Suci.
Sementara Sdr. Stephanus Prabowo (Ketua Komisium Bintang Timur Bogor) mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya Acies Komisium Bintang Timur Bogor, khususnya kepada panitia pelaksana yaitu Presidium Perawan Setia dan Presidium Ratu Yang Diangkat Ke surga. Ia mengajak legioner untuk berefleksi, apakah segala hal yang dilakukan selama tahun lalu sudah benar, cukup atau masih kurang. Bila belum benar, supaya diperbaiki. Bila dirasa masih kurang supaya ditambah, dan bila sudah cukup supaya dipertahankan, bahkan ditingkatkan lagi. Sdr. Bowo juga mengumumkan bahwa tahun depan Acies Komisium Bintang Timur Bogor akan bertempat di Paroki Santa Perawan Maria Bunda Segala Bangsa Kota Wisata Cibubur, Bogor. Adapun yang bertugas sebagai panitia Presidium Maria Bunda Segala Bangsa dan Presidium Pintu Surga.
Agustinus Deddy Budiawan (Pemimpin Rohani Komisium Bintang Timur Bogor) menjelaskan HP yang sering dipakai, perlu di charge ulang agar dapat digunakan kembali. Bagaimana dengan Legioner ? Sama seperti HP Legioner juga perlu di charge setiap tahun agar tidak malas rapat, kunjungan, dll. Melalui Acies, Legioner memperbaharui janji kesetiaanya dan diajak bangkit kembali untuk aktif rapat serta melakukan tugas-tugas kunjungan. Legioner diharapkan tidak melupakan pesan Bapa Uskup, per Mariam ad Jesum. Maka senantiasalah berjuang dan mendalami Maria.
Sambutan terakhir disampaikan oleh RD. Markus Lukas (Pastor Paroki St. Fransiskus Asisi Sukasari Bogor). Beliau berharap agar Acies tidak berhenti di tempat itu, pada hari itu, tetapi dibawa pulang oleh Legioner dan diamalkan.
Misa Acies dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan siang bersama. Sebagai hiburan, ditampilkan beberapa tarian dari anak-anak TK Mardi Waluya Bogor, kreativitas Presidium Seminari Stella Maris, pembagian hadiah dan door prize, serta foto bersama Bapa Uskup dan para imam (Ina).
Mantab.Semoga kita menjadi Lrgioner sejati. AMIN.