“Proud to be Catholic”

Loading

Proud to be Catholic

CampRoh1

Keuskupan – Komsos — “Apakah kalian bangga menjadi Katolik?” demikian pertanyaan yang dilontarkan oleh Bapa Uskup, Mgr. Paskalis Bruno Syukur dalam homilinya pada misa pembukaan Camping Rohani Keuskupan Bogor. Semangat yang berapi-api dari para peserta menciptakan satu nada yang baru sehingga seluruh peserta serentak berkata “yaa, kami bangga”. Misa pembukaan yang dipersembahkan oleh Bapa Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur dan didampingi oleh RD. Andreas Bramantyo dan RD. Agustinus Dedy Budiawan mengawali kegiatan Camping Rohani yang diadakan oleh Komisi Kateketik Keuskupan Bogor bagi anak-anak yang bersekolah di Sekolah Negeri di seluruh Keuskupan Bogor. Kegiatan ini menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh para peserta karena mereka sebagai anak-anak katolik yang bersekolah di Sekolah Negeri merindukan satu kebersamaan dengan saudara-saudara seiman. Camping dengan nuansa alam pegunungan yang berada di kompleks Sentul City ini berlangsung selama 3 hari 2 malam, dimulai Jumat, 28 Agustus 2015 sampai Minggu, 30 Agustus 2015.

            Hari pertama setelah misa pembukaan, RD. Andreas Bramantyo sebagai Ketua Komisi Kateketik Keuskupan Bogor memberikan sambutannya kepada para peserta dari 12 paroki di Keuskupan Bogor, yang berharap agar kegiatan ini sungguh memberi pengalaman yang membahagiakan bagi anak-anak dan seluruh peserta Camping rohani ini. Peserta dipenuhi dari paroki St. Markus – Depok Timur, St. Matias – Cinere, Hati Maria Tak Bernoda – Cicurug, Maria Para Malaikat – Cipanas, St. Yakobus Rasul – Megamendung, St. Fransiskus Asisi – Sukasari, St. Andreas – Sukaraja, Keluarga Kudus – Cibinong, Maria Bunda Segala Bangsa – Kota Wisata, Sta. Maria Fatima – Sentul, St. Matius – Depok Tengah, Sta. Maria Tak Bernoda-Rangkasbitung. Dengan jumlah peserta 100 orang, arena Camping menjadi amat seru dan menggembirakan, karena seluruh peserta diajak untuk bergaul bersama bukan hanya dengan peserta dari paroki asalnya saja melainkan dari seluruh paroki Keuskupan Bogor. Hari ini pun diisi dengan penjelasan tujuan kegiatan Camping rohani ini yang dipaparkan oleh kakak-kakak panitia, yakni mereka adalah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teologi Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, yang ingin menumbuhkan benih rasa bangga menjadi seorang katolik di zaman ini dan acara dilanjutkan dengan doa malam.

          games Dengan tema, Proud to be Catholic, para peserta diajak untuk memiliki kebanggaan yang mendalam sebagai umat pilihan Yesus Kristus. Kebanggaan ini harus tertanam kuat pada diri orang Katolik agar seluruh peristiwa hidupnya mampu membuahkan kebahagiaan dan kegembiraan sejati seperti yang diharapkan Yesus Kristus Tuhan Kita. Hari kedua ini panitia memfokuskan pada acara atau kegiatan dengan konsep pengajaran atau katekese. Peserta dibentuk menjadi 4 kelompok dan mereka harus mengunjungi pos-pos yang di dalamnya sudah disiapkan meteri katekse dengan 4 tema yaitu Trinitaris, Sakramen-sakramen dan doa-doa dasar, Sejarah perkembangan Gereja, dan yang terakhir adalah 5 tugas atau pilar dalam Gereja Katolik, selain diisi dengan acara katekese tersebut, para peserta juga diajak untuk bermain bersama dalam games-games yang sangat seru dan cukup menggembirakan para peserta. Lagu-lagu rohani yang mungkin terasa baru bagi mereka pun, diajarkan oleh kakak panitia sehingga mereka semakin memahami arti iman mereka dan mampu pada akhirnya memiliki kebanggan yang mendalam sebagai orang Katolik. Malam hari berpuncak pada acara api unggun, namun sebelum mencapai acara puncak itu, mereka diajak bermain satu games yang bermakna, yakni dengan jumlah 8 kelompok yang terdiri dari 11-12 orang mereka diberi tanggung jawab menjaga satu lilin bernyala dan membawanya sampai di arena api unggun. Namun di sepanjang perjalanan, mereka akan mendapat satu godaan dan hambatan yakni para “iblis” yang meniupi lilin-lilin mereka, dan ketika apinya padam, mereka sekelompok harus mengambil api ke sumbernya lagi. Para “iblis” itu adalah kakak-kakak panitia termasuk para frater, RD. Andre sebagai ketua komisi kateketik dan juga RD. Dedy sebagai perwakilan para pendamping dari setiap paroki. Terlihat pada awalnya sangat mudah namun ternyata begitu sulit bagi mereka.

Dibumbui dengan emosi dan kemarahan yang besar karena selalu gagal mencapai tujuan, namun para peserta tidak pernah menyerah untuk sampai pada tujuan itu, bahkan berujung pada keseruan saling mengejar dan bertabrakan hingga ada yang terjatuh pula. Mereka memiliki semangat yang luar biasa dan berpikir bersama mencari strategi-strategi yang pas untuk mampu menghalau para iblis di sekitar mereka. Pada akhirnya dengan durasi cukup lama, mereka berkumpul bersama dan sepakat untuk bergabung menjadi satu kelompok besar yakni 100 orang dan bekerja sama menjaga satu lilin dengan benteng yang sangat kuat hingga akhirnya sampai di arena api unggun tersebut. Nampak keceriaan dan kebahagiaan yang mendalam pada raut wajah mereka,hingga memunculkan satu senyum bangga pula dari kakak – kakak panitia dan para pendamping dari setiap paroki. Api unggun yang dimeriahkan dengan pentas seni dari setiap kelompok ini, membuat malam itu semakin sempurna. Sebelum mereka beristirahat, mereka pun bersama-sama menerbangkan 4 lampion sebagai tanda harapan mereka yang dilambungkan ke udara agar menjadi nyata dan terwujud di masa depan mereka sebagai anak-anak Kristus.

Minggu pagi yang cerah menjadi permulaan hari terakhir mereka. Diawali dengan acara penegasan tema ‘Proud to be Catholic’ lewat penjelasan materi maupun juga games. Hingga akhirnya ditutup dengan misa perutusan yang dipersembahakn oleh RD. Andreas Bramantyo dan RD. Agustinus Dedy Budiawan, dan seluruh peserta mendapat satu buah kalung salib sebagai tanda yang nyata bahwa kami sebagai anak-anak Kristus siap untuk menjalani perutusan dengan penyertaan Kristus dan kami bangga untuk hidup sebagai pengikut Kristus. Acara berakhir pada pukul 14.00 dan seluruh peserta kembali ke paroki masing-masing.

Terima kasih kepada Bapa Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, juga kepada RD. Andreas Bramantyo dan RD. Agustinus Budiawan, Para Frater Diocesan Bogor, Tim Komisi Kateketik Keuskupan Bogor, para mahasiswa Fakultas Teologi Universitas Atma Jaya Jakarta, para pendamping dari setiap paroki, dan terutama terima kasih kepada seluruh peserta dari paroki-paroki Keuskupan Bogor yang sudah bersama-sama bertumbuh dalam kegembiraan sejati hingga akhirnya kita semua menjadi bangga sebagai umat katolik. Proficiat! Proud to be Catholic.

 

Fr. Yohanes Anggi Witono Hadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks