‘Eat Pray Love’

IMG_5305Bogor – Keuskupan : Dalam rangka mengisi Tahun Yubileum Agung Kerahiman Allah, Sabtu, 12 Desember 2015, Komunitas Kerahiman Ilahi Paroki BMV Katedral Bogor mengadakan Seminar Kerahiman Ilahi dengan Judul “Eat Pray Love”. Seminar ini menghadirkan RD. Jost Kokoh Prihatanto dari Keuskupan Agung Jakarta sebagai pembicara. Salah satu panitia ketika dimintai komentarnya sehubungan dengan kegiatan ini mengatakan sangat terkejut dengan semangat peserta mengikuti seminar ini. Beliau menyampaikan dari 500 kursi yang disediakan, kini hampir keseluruhannya terisi sampai acara akan selesai.

IMG_5303Mgr. Paskalis Bruno Syukur yang membuka acara ini pada pukul 11.10 WIB melihat bahwa acara ini memang menjadi salah satu jawaban atas ajakan Paus dan Juga ajakan beliau dalam mengisi tahun kerahiman Allah. Sebelum menyampaikan sambutannya, Bapa Uskup mengajak seluruh peserta untuk bersama berdoa “Penyerahan Dunia Kepada Kerahiman Ilahi”. Dalam Sambutannya, Mgr. Paskalis menyampaikan “Semoga dengan seminari kerahiman ini, nantinya menolong kita semua untuk semakin percaya, yakin bahwa Allah yang kalian dan saya imani itu adalah Allah yang Maharahim, yang mendampingi dan mengasihi. Efeknya nanti semoga menjadi nyata dalam diri kita masing-masing dengan lebih kuat dan tekun dalam iman”. Lebih lanjut beliau menyampaikan: “Ini adalah jawaban dari ajakan Paus kita supaya selama 1 tahun ini mendalami dan mengalami Kerahiman Ilahi. Salah satu caranya adalah dengan merefleksikannya dengan kegiatan hari ini.” Beliau juga menyampaikan harapannya bahwa kita jangan sampai berhenti pada seminar, karena seminar ini tidak ada gunanya jika nantinya kita tidak menjadi misionaris kerahiman Ilahi itu. Beliau menjelaskan “menjadi sia-sia jika kita tidak menjadi seorang yang berbelas kasih, mengampuni sesama, yang paling dekat adalah keluarga-keluarga. Semoga tahun Kerahiman Ilahi ini menjadi tahun istimewa bagi keluarga-keluarga. Di dalam keluarga, suami-istri dan anak-anak adalah yang pertama yang sungguh mengalami pengampunan”. Sukacita dialami ketika kita mengampuni dan mendapatkan pengampunan. Paus menekankan bahwa Allah menerima apapun dosa kita di Tahun Kerahiman Ilahi. Diakhir sambutannya, Bapa Uskup mengajak semuanya untuk mengurangi ‘gosip-gosipan’. “Di paroki-paroki banyak sekali terjadi gosip-gosip antar umat. Saya berharap pikiran kita lebih positif di hari mendatang”.

IMG_5299Setelah doa dan sambutan dari Mgr. Paskalis, dilanjutkan dengan bernyanyi bersama dan kemudian dimulai seminar oleh RD. Jost Kokoh pada pukul 11.30. Seminar yang disampaikan oleh beliau terbagi menjadi tiga sesi, yang ditengah-tengahnya diisi dengan makan siang dan Doa bersama Kerahiman Ilahi pada pukul 15.00.

“Eat Pray Love” merupakan tiga vitamin iman. ‘Eat’ mengarah pada ekaristi. Beberapa kali dalam buku catatan hariannya, St. Faustina menulis: ia melihat kedua sinar yang berwarna merah dan berwarna pucat memancar, bukan dari lukisan, melainkan dari Hosti Kudus; dan suatu ketika, sementara imam mengunjukkan Sakramen Mahakudus, ia melihat kedua sinar yang berasal dari lukisan menembusi Hosti Kudus dan dari Hosti memancar ke segenap penjuru dunia. Ekaristi Kudus sungguh nyata dan penting disebut sebagai sumber segala rahmat, sebab di dalamnya terkandung sumber karunia dan rahmat surgawi itu sendiri. Di dalam buku panduan seminar, sehubungan dengan kata ‘Pray’, peserta disuguhkan juga penjelasan mengenai doa Koronka dan Adorasi. Koronka dari bahasa Polandia yang berarti “mahkota kecil atau untaian mani-manik indah”. Doa ini dimaksudkan sebagai sarana untuk memadamkan murkaKu. Sedangkan Adorasi berasal dari kata latin ‘adorare’, artinya menyembah, bersembah sujud. Suatu penyembahan manusia yang ditujukan secara khusus kepada Allah yang Kudus. Sedangkan yang terakhir adalah ‘Love’. Tiga jenis belas kasih dalam Doa Kerahiman Ilahi adalah: Karya atau perbuatan belas kasih (apa pun jenisnya), Ucapan belas kasih (bila kita tidak dapat mewujudkannya dalam perbuatan, dan yang ketiga adalah Doa (Kita selalu dapat menunjukkan belas kasih dengan doa).

IMG_5298RD. Jost Kokoh memberikan materi seminar dengan sangat berapi-api. Peserta seminar seakan-akan dibuat “tidak sempat mengantuk” dengan suaranya yang kadang menggelegar dan dan dengan cara yang menghibur. Salah satu peserta merasa senang dan nyaman dengan pengalaman seminar ini, dan merasa digugah hatinya untuk semakin dekat dengan Tuhan dan sesama. Diakhir materinya, RD. Jost masih menghibur umat dengan pantunnya “Ikan Paus, ikan Louhan; beri Aplaus untuk Tuhan” yang disambut tepuk tangan riuh dari seluruh peserta. Pada pukul 16.15, seminar ditutup dengan doa oleh panitia dan berkat dari RD. Jost kokoh. Setelah seminar, para peserta diarahkan untuk mengikuti Perayaan Ekaristi di gereja BMV Katedral Bogor pada pukul 17.00. (RD. Y Joned S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Enable Notifications OK No thanks