Sabtu, 23 April 2016, pukul 5.30 WIB, Gereja Santo Thomas sudah disibukkan oleh persiapan Family Fun Bike sebagai salah satu bagian dari Acara Pesta Perak Paroki Santo Thomas. Setelah melakukan registrasi ulang, pembagian kaos, makanan kecil dan minuman, serta sepeda bagi yang menyewa, maka pukul 06.30 dengan dikibarkannya bendera oleh RD. Robertus Eeng Gunawan, sebagai Pastor Paroki St. Thomas, kegiatan family fun bike dengan peserta sebanyak sekitar 110 orang pun dimulai.
Perjalanan para pesepeda melewati tiga wilayah untuk napak tilas, dimulai dari Wilayah IV Santo Stefanus, lalu melewati Kompleks Taman Duta sebagai bagian dari Wilayah VI Santo Kristoforus, yang kemudian singgah sebentar di Rumah Doa Griya Asih dan dijamu dengan makanan dan minuman kecil.
Perjalanan dilanjutkan menuju Stasi Bunda Maria Ratu (BMR) melalui Jalan Juanda, kemudian melewati Jalan Raya Gas Alam, dan berakhir di Stasi BMR sekitar pukul 08.00. Peserta Family Fun Bike sudah disambut oleh para warga Stasi BMR dengan es kelapa dan bubur ayam sebagai pengobat lelah bersepeda. Sambil menantikan kedatangan Bapa Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur, para peserta melakukan berbagai macam permainan dan pembagian door prize yang sudah disediakan oleh panitia.
Ketika Bapa Uskup datang, rombongan pesepeda pun menyambutnya di ujung jalan menuju Stasi BMR. Bapa Uskup pun bersepeda dari ujung jalan menuju ke Stasi BMR. Kedatangan Bapa Uskup Bogor disambut oleh tari-tarian dari OMK Stasi BMR, lalu dilanjutkan dengan penyematan pin oleh para penari.
Bapa Uskup, yang didampingi oleh Ketua Stasi BMR, Bapak Theodorus Soegiyanto kemudian berkenan untuk menanam pohon Ara yang dijadikan sebuah simbol bagi sebuah perjalanan baru untuk Stasi BMR. Dalam sambutannya beliau menegaskan bahwa kita harus menjadi umat yang selalu bersukacita, sama halnya dengan Zakheus yang menaiki Pohon Ara dengan bersukacita karena ingin bertemu dengan Yesus.
Acara bersama warga Stasi BMR pun ditutup dengan senam Gemufamire oleh warga Stasi yang kemudian mengajak Bapa Uskup untuk turut bersama-sama bergoyang. Setelah berdoa bersama, para pesepeda pun melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Paroki Santo Thomas, dengan dikibarkannya bendera pelepasan oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur.
Puncak Pesta Perak Paroki Santo Thomas diwujudkan dalam Perayaan Ekaristi pada sore harinya, yang dimulai pada pukul 17.00. Perayaan Ekaristi dipersembahkan secara konselebrasi dengan konselebran utama Bapa Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur, didampingi oleh Pastor Paroki Santo Thomas, RD. Robertus Eeng Gunawan, RD. Albertus Kurniadi, RD. Yustinus Joned Saputra, RD. Antonius Dwi Haryanto, RD. Thomas Saidi, RD. Christophorus Lamen Sani, Vikaris Yudisial RD. Yohanes Driyanto, RD. Lucius Joko Kasihanto, RD. Tukiyo, dan Diakon Yulius Eko Priyambodo.
Dalam homilinya, Bapa Uskup mengatakan bahwa kita harus menciptakan sesuatu yang baru dengan kasih. Perintah baru supaya kita saling menaruh cinta kasih sama seperti Yesus telah mencintai kita. Pembaharuan harus menjadi perhatian dengan melakukan sesuatu yang baru. Karena 25 tahun yang lewat sudah menjadi sejarah yang lama. Untuk itu di Paroki Santo Thomas, tiga gembala telah diutus oleh Bapa Uskup untuk membawa pembaharuan bila umat siap membaharui diri dan siap membawa kehidupan baru.
Idealnya dalam sebuah Paroki, ada sebuah gereja, ada gembala yang memimpin, membentuk penatua dalam memimpin jemaat. Kelompok penatua ini adalah DPP & DKP. Tetapi yang terpenting adalah menghantar segalanya agar umat semakin percaya pada Tuhan yang diimani, yang menyelamatkan seluruh alam semesta. Karena yang menguatkan kehidupan gereja adalah Tuhan sendiri.
Jadilah orang yang menerima Yesus. Dan sebagai gembala yang percaya pada Kristus, maka harus menyelesaikan penggembalaannya hingga akhir hayatnya, seperti halnya yang dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II.
Jika melaksanakan semangat Kasih maka akan ada sesuatu yang baru di dunia ini. Terjadinya hal baru di dunia ini adalah karena Kasih. Maka di usia ke-25 tahun Paroki Santo Thomas ini hendaknya saling cinta dalam iman. Harus benar-benar mencintai, tidak ada lagi permusuhan, kebencian. Jika ada perbedaan maka tidak boleh ada permusuhan.
Pada akhir Perayaan Ekaristi, Bapa Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur, memberikan ‘hadiah istimewa’ bagi Paroki Santo Thomas yang sedang merayakan Pesta Perak ini, yaitu pemberian status baru bagi Stasi BMR menjadi Kuasi Paroki Bunda Maria Ratu. Ini berarti dalam segala administrasinya Stasi BMR sudah ‘lepas’ dari Paroki induk, Paroki Santo Thomas. Dan bila bangunan gereja sudah didirikan, maka, status Kuasi Paroki pun akan meningkat menjadi Paroki BMR. RD Albertus Kurniadi pun diberikan mandat oleh Bapa Uskup untuk menjadi Pastor Kuasi Paroki BMR.
Hal yang luar biasa bagi Paroki Santo Thomas, karena pada usianya yang masih muda, 25 tahun, sudah bisa menghasilkan seorang ‘anak’, demikian menurut RD. Yohanes Driyanto, dalam sambutannya. Maka kita sebagai umat Katolik yang sudah memilih jalan keselamatan pada Yesus, janganlah berpaling daripadaNya. Marilah menjadi umat yang bergembira, termasuk juga menjadi Pastor yang bergembira, agar muncul benih-benih panggilan baru di Paroki Santo Thomas dan Kuasi Paroki BMR.
Pada kesempatan ini pula dilakukan peluncuran buku Totus Tuus – Jejak Langkah 25 Tahun Paroki Santo Thomas Kelapa Dua. Buku tersebut berisikan sejarah perjalanan berdirinya Paroki Santo Thomas hingga 25 tahun ini. Meski jauh dari sempurna, buku tersebut paling tidak bisa menjadikan bukti tertulis bagi perjalanan 25 tahun pertama Paroki ini.
Pesta Umat oleh OMK
Setelah Perayaan Ekaristi, acara dilanjutkan dengan Pesta Umat yang diselenggarakan di halaman gereja Paroki Santo Thomas. Pada perayaan ini, kedua belas Wilayah telah menyiapkan hidangannya masing-masing di meja yang telah disediakan oleh Panitia. Jadi, beraneka ragam makanan tersaji, karena sajian wilayah yang satu berbeda dengan wilayah lainnya. Pesta Umat dimulai dengan pemotongan tumpeng oleh Pastor Paroki Santo Thomas, RD Robertus Eeng Gunawan, lalu diserahkan oleh RD Albertus Kurniadi kepada Bapa Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur, lalu dilanjutkan dengan doa Ucapan Syukur yang dipimpin oleh RD. Lucius Joko Kasihanto.
Para tamu, para Romo, yang berbareng dengan umat, sambil menikmati hidangan, pun dihibur dengan penampilan OMK dan adik-adik Seikat, BIA, dengan berbagai keterampilan dan kesenian di panggung utama. Pada kesempatan ini sekaligus juga pemberian hadiah bagi para pemenang lomba-lomba yang telah diselenggarakan sebelumnya dalam rangka Pesta Perak Paroki Santo Thomas ini.
Esok harinya, Minggu 24 April 2016, Bapa Uskup langsung melanjutkan kegiatan Pelantikan Dewan Pastoral Kuasi Paroki Bunda Maria Ratu dalam Perayaan Ekaristi pukul 06.30. Setelah Perayaan Ekaristi, Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan Road Map Kebijakan Pastoral Keuskupan Bogor yang dihadiri oleh Pengurus Dewan Paroki Pleno St. Thomas dan Kuasi Paroki BMR. Antusiasme umat mengikuti arahan Bapa Uskup beserta Team ditutup dengan makan siang bersama pukul 12.30. (K. Tatik + Joned)