Hari Bumi adalah hari pengamatan tentang bumi yang dicanangka setiap tahun pada tanggal 22 April dan diperingati secara Internasional. Dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia yaitu Bumi. Dicanangkan 1970 oleh Gaylord Nelson, Senator Amerika Serikat, seorang pengajar Lingkungan Hidup.
Saat ini Hari Bumi diperingati di lebih 175 negara dan dikoordinasi secara Global oleh Jaringan Bumi (Earth Day Network), tema tahun ini : “Tress For The Earth”
Dalam memperingati Hari Bumi seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Paroki St. Ignatius Loyola, Lanud Atang Sendjaja, Semplak Bogor, mengadakan dua kegiatan yang berkesinambungan, yang diselenggarakan oleh Subseksi SDM dan Pelatihan bekerjasama dengan Subseksi Ekonomi dan Lingkungan hidup. Diawali dengan Workshop yang diadakan pada tanggal 23 April 2016, di Villa Joglo Parakan Salak, jam 09.30 sampai dengan jam 01.30, dan dihadiri oleh 54 peserta perwakilan dari 14 lingkungan, OMK dan WK. Dan dihadiri juga oleh Bpk. Joko Pitoyo dari PSE Katedral.
Dan menghadirkan tiga orang pembicara yakni: Ibu Maria S.A Wardhanie, beliau saat ini menjabat sebagai Koordinator Subsie Ekonomi dan Lingkungan Hidup PSE St. Ignatius Loyola, yang juga sebagai Pendiri Pepulih (Pemerhati dan Peduli Lingkunga Hidup) yang berbicara tentang Potret Permasalahan Lingkungan Hidup.
Pembicara yang kedua adalah Romo Yulius CP, beliau adalah Pastor dari Paroki St.Yakobus, Megamendung Puncak Bogor, sebagai pemerhati lingkungan hidup. Beliau berbicara tentang berkebun organik di pekarangan rumah dan praktek composting. Direspon dengan antusias oleh peserta workshop.
Pembicara yang ketiga adalah Darga Sulton, yang lebih akrab dipanggil Kang Darga. Beliau adalah aktivis Karang Taruna Tanah Sareal Bogor, dan peduli sampah. Beliau adalah pemilik Warung Besok (Beras tukar Rongsok), berbicara tentang Warung Sampah, Bank Sampah dan Koperasi Sampah.
Para peserta workshop sangat antusias dengan apa yang diberikan oleh Kang Darga, ternyata sampah yang sering kita tidak perdulikan bisa menjadi penopang hidup bahkan menjadi tambang emas untuk kita.
Para peserta workshop sangat antusias dengan apa yang diberikan oleh Kang Darga, ternyata sampah yang sering kita tidak perdulikan bisa menjadi penopang hidup bahkan menjadi tambang emas untuk kita.
Acara workshop ditutup dengan foto bersama. Panitia, Pembicara dan Peserta Workshop…..dengan tepukan Hu…Ha….Hu…Ha…
Diharapkan semangat “Membangun Habitus Keluarga yang Ramah Lingkungan” mulai tertanam di hati para peserta, dan dapat segera dilaksanakan. Amin.
PSE IN ACTION……..
Dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan yang kedua pada hari Minggu, 24 April 2016, dimulai setelah misa kedua pada jam 10.30 sampai jam 13.00. Di aula gereja St. Ignatius Loyola, dihadiri oleh Pastor Paroki Ridwan Amo, Ketua-ketua Lingkungan, pengurus DPPH, OMK dan juga dari PSE Katedral, Bpk. Joko Pitoyo. Dalam kegiatan kali ini PSE St. Ignatius Loyola bekerja sama dengan “Bogor Sahabats” (Bobats) dan diliput juga oleh Radar Bogor.
Kegiatan hari kedua dalam memperingati hari bumi ini diawali dengan kegiatan membuat Lubang Resapan Biopori (LRB) bekerjasama dengan Bobats ( Bogor Sahabats ) dan diliput oleh Radar Bogor. LRB mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Menabung Air
2. Mengelola sampah serta mereduksi jumlah sampah ke TPA
3. Mengurangi bahaya banjir
Selamat ya untuk seksi PSE Paroki St.Igantius Loyola Semplak Bogor yang telah mensukseskan isu utama saat ini yaitu Lingkungan Hidup, terima kasih untuk Pastor Paroki St.Igantius Loyola Semplak, Pastor Ridwan Amo yang telah meresmikan semua kegiatan ini.
Sekedar saran untuk rekan-rekan Komsos Keuskupan Bogor. Mungkin setiap artikel yang dipost lebih baik diolah oleh editor terlebih dahulu. Sayang sekali seperti diartikel ini begitu banyak kata-kata yang salah atau kurang huruf sehingga membuat pembaca kesulitan untuk mencerna maksud yang ingin disampaikan. Terimakasih, Tuhan Memberkati.
Terima kasih atas saran dan kritiknya….nanti kami perbaiki…terimakasih…
Wah hebat PSE Paroki Semplak. Karna ada pastor Amo ya. Knp waktu di MBSB Pastor ga buat inovatif pelayanan PSE. Asik jg tuh tukar rongsok dg beras.
Mau tanya saja, dimana bisa kami antarkan “rongsok” tersebut ketempat Kang Darga? Tidak ditukar dengan beras pun juga tidak apa, dari pada kami buang2in kalau memang barang2 tsb masih bisa di daur ulang, dengan suka rela akan kami antarkan kesana. Mohon alamat jelasnya? Terima kasih