Bogor-Keuskupan : Sore, sedikit gerimis 20 Januari 2017, pukul 18.00-20.30, berkumpullah sekitar 18.00-20.00 jemaat Katolik dan Kristen di Gereja Sidang Jemaat Allah, Suryakencana, Bogor untuk merayakan Natal bersama. Hadir Mgr. Paskalis Bruno Syukur, para pastor dan pendeta, dari berbagai denominasi gereja Kristen. Acara yang dilaksanakan dalam kemeriahan ibadah natal bersama, lagu-lagu pujian natal dinyanyikan oleh berbagai macam paduan suara dari berbagai gereja secara bergantian sesuai urutan acara.
Dalam ibadah ini, injil dibacakan oleh Diakon Jeremias dan kotbah dibawakan oleh Mgr. Paskalis. Dalam kotbahnya Mgr. Paskalis menekankan pertobatan bagi kita semua meskipun berbeda tetapi tetap satu dalam kebersamaan. “Jangan katakan tentang Allah jika tidak ada kasih kepada manusia, siapa yang mengatakan tentang Allah dan tidak mengasihi manusia dia adalah pendusta.” Mgr. Paskalis mengulas tentang tema natal “…hari ini telah lahir bagimu Yesus Kristus di kota Daud”. Ungkapan natal ini mengingatkan kepada kita semua bahwa institusi keluarga sangat penting, sama seperti Allah yang menjelma menjadi manusia melalui keluarga kudus Yosef dan Maria.
Tokoh atau sosok Yesus Kristuslah yang menjadi panutan bagi setiap orang untuk membawa suatu misi damai dan menciptakan suasana yang baik dalam kehidupan bersama. Mgr. Paskalis juga menegaskan agar umat Allah yang hadir dalam acara tersebut untuk ambil bagian dalam setiap program pemerintah mengembangkan dan membuat Kota Bogor semakin baik dan indah. Agar setiap orang mengalami perjumpaan Allah melalui sesama.
Acara natal bersama ini juga dihadiri oleh Bapak Walikota Bogor Bima Arya. Beliau mendapat kesempatan untuk memberikan kata sambutan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa banyak tugas dan pekerjaan yang harus dituntaskan dan masih menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan. Beliau mengajak seluruh umat kristiani yang hadir untuk terlibat membangun dan memajukan kota Bogor menjadi lebih baik lagi.
Pembangunan yang sudah dilakukan bukan sekedar membangun taman atau pedestrian yang luas, lebih dari itu beliau menegaskan tempat-tempat dibangun dan diperindah dengan tujuan sebagai tempat perjumpaan lintas batas, sebab perbedaan adalah kewajaran yang berasal dari pencipta, tempat itu menjadi perjumpaan yang membuat warga Bogor menikmati setiap sudut untuk bersama-sama membangun keadaban yang baik, asalkan dilandasi dengan cinta. Cintalah yang menyatukan semua unsur yang berbeda, tanpa cinta tidak akan terjadi perjumpaan yang saling mendukung setiap tugas dan pekerjaan. Acara Natal Bersama ini ditutup dengan berfoto bersama, dan semua pulang membawa damai dalam hati karena Kristus sang Terang telah mencahayai hati yang berkumpul dalam NamaNya. ( RD Marsel/BMV )