Serang-Keuskupan : Minggu, 4 Juni 2017, cuaca cerah menaungi wilayah Serang dan sekitarnya,tak terkecuali di sekitar Gereja Katolik Kristus Raja. Ribuan umat tampak memenuhi semua sudut Gereja pada saat misa kedua yang dipersembahkan pukul 08.30. Penuh sesak hingga puluhan kursi tambahan harus dikerahkan oleh petugas tata tertib untuk mengakomodir umat yang berdiri di luar gedung Gereja dan aula Alexander. Ya, hari itu seolah Tuhan menyapa umat-Nya agar berbondong-bondong ke Gereja untuk merayakan Hari Raya Pentakosta yang merupakan peringatan turunnya Roh Kudus atas para Rasul. Hari yang sama juga dikenal sebagai Hari Ulang Tahun Gereja dimana Yesus mengutus para murid untuk melanjutkan pewartaan-Nya. Para murid termasuk kita menjadi gereja-gereja baru yang tetap bermuara pada kasih Kristus sebagai pondasi utama.
Misa kedua ini terasa istimewa karena dipersembahkan oleh RD. Yustinus Monang Damanik sebagai selebran utama didampingi konselebran RD. Stefanus Maria Sumardiyo Adipranoto dan RD.Bartholomeus Wahyu Kurniadi. Romo Monang dalam homilinya mengangkat tema mengenai “ketakutan” yang lazim dijumpai setiap pribadi dalam kehidupan masing-masing. Hal yang sama juga dialami oleh murid-murid Kristus setelah Guru dan sumber pengharapan mereka wafat di kayu salib, sehingga menutup diri dari orang lain. Namun Yesus datang di tengah mereka untuk menguatkan dan kemudian menjadi ciri khas kehadiran Tuhan, yaitu membawa damai, sukacita, dan harapan. Ini pula yang mendasari adanya Novena Roh Kudus yang berpuncak pada Pentakosta untuk menyatukan yang tercerai-berai dan memperjuangkan bahasa cinta bagi sesama.Di akhir homilinya, Romo menegaskan bahwa Roh Kudus adalah Roh Nomor Satu dan mengajak segenap umat untuk bersatu padu dalam iman.
Akan tetapi keistimewaan bukan hanya karena kehadiran Romo yang merupakan Sekretaris Jenderal Keuskupan Bogor tersebut ke Paroki Kristus Raja dan mempersembahkan Ekaristi. Hal lain yang menambah semarak adalah penyerahan 39 calon prodiakon oleh bapak Renaldus Priastian Kiat selaku Wakil DPP Kristus Raja kepada Romo Monang untuk diberkati, dilantik, dan diutus untuk melakukan tugas pelayanan di lingkup Paroki ini. Hal ini sesuai dengan surat tugas nomor : 61/PKR/VI/2017 yang ditandatangani oleh Romo Monang sendiri dan dibacakan oleh bapak Leonardus Widyatmoko selaku Sekretaris Jenderal DPP, yang memuat tugas pelayanan Prodiakon mulai dari membagikan komuni, memimpin ibadat sabda dan upacara pemakaman, hingga tugas lain dari RomoParoki sesuai batas kewenangannya. Tidak mudah memang menjaring prodiakon untuk masa bakti 2017-2020 kali ini, sebagian ada yang gagal pada proses seleksi yang juga melibatkan peran serta umat untuk memberikan masukan terkait keseharian para calon. Akhirnya setelah proses penjaringan dari23 lingkungan yang ada di lingkup Paroki Asmara Cinta ini diperoleh 39 calon Prodiakon yang beberapa di antarany amelanjutkan tugas pelayanan yang telah diemban pada periode sebelumnya dan sebagian merupakan Prodiakon baru. Romo Monang kemudian memimpin prosesi pelantikan prodiakon, mulai dari pemberkatan para calon dan Alba yang akan dikenakan hingga pelantikan dan perutusan para Prodiakon yang sudah mengenakan Alba.
Dalam suasana sukacita tersebut, Romo Mardi selaku Romo Paroki menitipkan pesan agar para Prodiakon bisa “bertaman hadi” yang merupakan akronim dari Memiliki Tangan Iman Hati dan Diri dalam pelaksanaan tugasnya nanti. Romo berpesan agar para Prodiakon dapat meneladan Yesus untuk membawa Iman, Kasih, dan Pengharapan dalam setiap kehadirannya ditengah umat paroki. Hal ini juga diamini oleh Romo Monang yang turut menambahkan bahwa pelantikan mereka merupakan kebahagiaan bersama karena makin berpadu dalam merayakan iman dan berjuang bersama untuk memajukan Gereja.
Sebagai bentuk kebahagiaan bersama tersebut, seusai Misa diadakan acara ramah tamah bersama paraRomo, Prodiakon baru dan segenap keluarganya. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa dukungan keluarga akan menguatkan langkah pelayanan para suami sekaligus ayah dari keluarga-keluarga yang terpilih tersebut.
Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh muka bumi.
(KOMSOS Paroki Kristus Raja – Serang)