Misa Pembukaan KEP Umum Angkatan XII dan KEP OMK Angkatan IX 2018 Paroki Kristus Raja, Serang

Loading

Serang-Keuskupan : Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) merupakan kegiatan melatih diri untuk menyampaikan kabar sukacita dengan tujuan untuk menjalin relasi dengan Tuhan yang hidup dan menyelamatkan. Kata “pribadi” bermaksud menerangkan bahwa Kursus ini ingin mempersiapkan para peserta untuk menjadi orang yang pertama-tama mengalami diri pribadinya DIINJILI terlebih dahulu oleh Yesus sendiri dan kemudian pada gilirannya disemangati oleh Roh Kudus mau diutus untuk membagi Kabar Baik dengan sesama secara “person to person” atau “face to face”. Ditahun 2018 ini Paroki Kristus Raja – Serang menyelenggarakan KEP untuk peserta umum angkatan XII dan OMK angkatan IX.

Pengajaran KEP di Paroki Kristus Raja-Serang diadakan setiap Rabu dan Sabtu, pukul 19.00–21.15 (untuk KEP Umum wilayah Serang dan Stasi Cilegon) serta setiap Minggu pukul 11.00-15.00 (untuk KEP OMK)dan pukul 12.30-16.30 (untuk wilayah Cikande) selama 4 bulan dan ditutup dengan Retret Pengutusan pada14 – 16 Desember 2018. Tempat pelaksanaan kursus adalah di Gereja Kristus Raja untuk peserta dari Serang dan OMK, Gedung Serba Guna St. Mikael-Cilegon untuk peserta dari Cilegon serta dirumah beberapa umat di wilayah Cikande untuk peserta dari Cikande. Jumlah peserta yang mengikut KEP ditahun 2018 ini adalah sebanyak 98 peserta dengan rincian 76 peserta umum dan 22peserta OMK.

Pelaksanaan KEP ini diawali dengan misa pembuka yang dipersembahkan oleh RD. St. M. Sumardiyo Adipranoto selaku Pastor Paroki Gereja Kristus Raja-Serang dengan mengusung tema “Pergi jugalah kalian ke kebun anggurKu dan Aku akan memberimu apa yang pantas”

Dalam homilinya Romo Sumardiyo mengajak peserta untuk merenungkan bacaan KitabSuci (Mat. 20:1-16a) yang baru saja didengar dan menyimpulkan dalam beberapa point yang berkenaan dengan pelaksanaan KEP

  1. Jangan menjawab dalam melayani Tuhan

Hal ini berarti bahwa kita harus memanfaatkan waktu yang telah disediakan Tuhan untuk kita dalam melayani Tuhan.

  1. Melayani Tuhan dengan komitmen dan sesuai dengan kesepakatan

Dalam melakukan pelayanan kita harus komitmen dan tanggungjawab untuk tidak bertindak semaunya sendiri tetapi bekerja sampai ketujuan. Artinya harus                 jelas komitmen dari awal sebelum melayani.

  1. Melayani Tuhan tanpa bersungut-sungut dan tidak iri hati

Kita tidak mudah menjadi iri hati dengan sesama yang lain dan harus saling memberikan semangat.

Demikian 3 hal yang ditekankan RomoSumardiyo dalam homilinya. Pada perayaan Ekaristi itu juga dilakukan pemukulan gong  bertanda dimulainya pelaksanaan kursus serta penyerahan buku Misi Evangelisasi (ME) dan Evangeli Nuntiandi (EN) serta name tag kepada para peserta KEP oleh Romo Sumardiyo. ( KOMSOS Paroki KRS )

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Enable Notifications OK No thanks