Cipanas–Keuskupanbogor.org: Seperti tahun-tahun sebelumnya, secara rutin Gereja Paroki Maria Para Malaikat Cipanas mengadakan Misa pembukaan bulan Rosario, yang pada tahun ini dimulai pada Senin, 1 Oktober 2018. Misa dilaksanakan pada pukul 17.00, dipimpin oleh RP. Ignatius Widiaryoso OFM (Romo Widi). Hari itu bertepatan pula dengan Pesta Santa Theresia Lisieux.
Dalam homilinya, Romo Widi menceritakan kisah singkat mengenai Santa Theresia Lisieux. Lewat teladan hidup Santa Theresia dari Lisieux, kita belajar bahwa kita dapat bersatu dengan Allah dengan mempersembahkan setiap saat dari hidup kita sehari-hari kepada-Nya. Persembahan sederhana itu dapat menjadi sarana bagi kita guna mencapai kesucian hidup yang kita harapkan, demikian yang disampaikan Romo Widi dalam khotbahnya.
Berdoa dan berbuat baik
Sebagai umat Katolik, kita juga mengimani tentang adanya devosi kepada Bunda Maria lewat doa Rosario. Lewat perantaraan Bunda Maria, doa-doa kita disampaikan pada Allah Bapa. Kita percaya juga bahwa Doa Rosario adalah doa yang alkitabiah. Di dalam Rosario terdapat sejarah keselamatan yang dituangkan dalam peristiwa-peristiwa gembira sedih, mulia, dan terang. Seluruh peristiwa tersebut merupakan peristiwa iman yang bisa kita temukan dalam Injil.
Pada akhir khotbahnya, Romo Widi menyampaikan bahwa devosi kita kepada Bunda Maria ataupun teladan dari Santa Theresia dari Lisieux adalah pengantar kita agar selalu dekat dengan Allah Bapa, melalui Tuhan Yesus sebagai jalan kebenaran dan hidup. Oleh karenanya, perbuatan dan tindakan kita pun harus menunjukkan kebaikan. Perbuatan baik kita tidak hanya berhenti pada doa, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kita mewujudnyatakan iman dan kebaikan tersebut dalam hidup kita sehari hari. Tuhan memberkati. (Yuliana Setyo/Gema Suci)