Cisarua – Keuskupanbogor.org : Setiap tiga bulan sekali para imam di Keuskupan Bogor lengkap degan kehadiran Bapa Uskup, Mgr Paskalis, berkumpul bersama dan menginap selama satu malam. Perjumpaan ini menjadi agenda rutin yang diselenggarakan sebagai ajang para imam untuk membangun communio hidup berimamat. Soliditas dan solidaritas para imam terbangun melalui perjumpaan seperti ini. Bahkan bagi para imam yang berhalangan hadir mereka akan memberi kabar kepada rekan-rekan imam lainnya dan kepada ketua “Temu Imam”.

Temu imam pada penghujung tahun 2018 kali ini diselenggarakan di Villa Erema, Puncak (27-28/11/2018). Sebanyak 64 imam yang berkarya di Keuskupan Bogor (Diosesan, OFM, CSE, dan SVD) hadir dalam pertemuan ini. RD Wahyu (Ketua Temu Imam) membuka pertemuan dengan penjelasan agenda temu imam kali ini yaitu: informasi Sidang Para Uskup yang dibawakan oleh Mgr. Paskalis, informasi agenda besar keuskupan tahun 2019 yaitu Sinode II Keuskupan Bogor oleh Bpk. Anton Sulis (OC Sinode II Keuskupan Bogor), penjelasan dan pemilihan Dewan Presbyterat oleh RD Driyanto.

Dalam sesi pertama, Mgr Paskalis memberikan “oleh-oleh” dari Sidang Para Uskup. Beliau memberikan informasi terkait hasil sidang para uskup salah satunya terkait jabatan fungsionaris Mgr Paskalis sebagai Wakil Ketua II. Pada sesi kedua, Bpk Anton Sulis menjelaskan perihal agenda Keuskupan Bogor terkait rencana diadakannya Sinode II Keuskupan Bogor pada tahun 2019. Seiring dengan perjalanan Keuskupan Bogor berkarya di tanah pasundan yang tahun ini memasuki tahunnya yang ke-70 dan selaras dengan latar belakang Sinode I (2002), Temu Pastoral (2007) dan Road Map Keuskupan Bogor, Sinode II ini akan lebih banyak menggagas dan merumuskan kembali karya pastoral Keuskupan Bogor berdasarkan dokumen dan ajaran sosial gereja serta dinamika pertumbuhan keuskupan saat ini. Sesi terakhir (hari pertama pertemuan) diisi dengan penjelasan terkait Dewan Presbyterat dan pemilihannya yang dilangsungkan pada malam itu.

Rangkaian informasi dan edukasi temu imam dilengkapi dengan tradisi para imam untuk berkumpul dan berekreasi bersama. Jalinan relasi antarimam yang sangat solid terbangun lewat perjumpaan ini. Tidak ada pembedaan di antara para imam, baik generasi maupun distingi imam diosesan atau biarawan, semua melebur menjadi satu keluarga imam-imam Allah.
Hari kedua temu imam diawali dengan Misa Pagi yang dipersembahkan oleh imam baru, RD Pera. Saat ditanya bagaimana rasanya memimpin misa di hadapan Bapa Uskup dan para imam, Pastor Vikaris Paroki St. Andreas Sukaraja ini mengaku grogi. Karena ada temu imam, maka sebagian besar paroki di Keuskupan Bogor meniadakan Misa Pagi kecuali bagi paroki yang imamnya tidak hadir pertemuan. Di sinilah umat diajak untuk mendorong dan mendukung imam-imamnya agar hadir dalam temu para imam. Sesi pada hari kedua diisi dengan paparan terkait Yayasan Mardi Yuana oleh RD Ignatius Irwan Sinurat yang baru dua bulan menjalankan perutusan baru sebagai Kepala Yayasan Mardi Yuana di Sukabumi. Pemaparan ini memberikan gambaran kondisi sekolah-sekolah Mardi Yuana dengan segala kompleksitas manajemennya. Beberapa kebijakan baru disampaikan kepada para imam agar para imam memberikan dukungan pula bagi pertumbuhan sekolah yang dimiliki keuskupan ini. Varia Keuskupan Bogor berupa informasi dari komisi dan paroki-paroki menutup seluruh sesi temu imam. Rekreasi bersama para imam sebagai media penyegaran dilangsungkan di Taman Safari Indonesia. Satu bus mengantar kunjungan para imam ke Taman Safari yang memberikan edukasi dan refleksi iman ketika melihat keagungan ciptaan Tuhan lewat keragaman satwa, keindahan alam dan kesejukan udaranya. Wisata ke Istana Panda di kawasan Safari dan makan siang bersama menjadi penyempurna rangkaian temu imam kali ini. Para imam pun kembali ke paroki dan tempat tugas masing-masing dengan penuh keriaan dan sukacita. (RD. David)
Senangnya melihat wajah para Imam segar dan ceria … Semoga para Imam selalu diberikan kesehatan, kekuatan dan kesabaran dalam karya penggembalaan umatnya. Amin.
\(^_^)/ … \(^_^)/ … \(^_^)/ …
amin..amin.
Mari kita dukung dan doakan selalu agar para imam senantiasa bersukacita dalam panggilan mengabdi Tuhan.
Salam dan doa bagi Mba Lucia.
Admin