
Bogor – Keuskupanbogor.org: Rapat evaluasi kerja dan paparan program kerja semua komisi merupakan salah satu agenda rutin tahunan Keuskupan Bogor yang umumnya dilangsungkan di bulan november. Bertempat di Ruang Rapat Komisi, Lantai 3 Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor, semua ketua komisi bersama stafnya berkumpul bersama untuk mengevaluasi program kerja komisi 2018 dan rencana program kerja komisi 2019 pada hari Kamis (29/11/2018). RD. Paulus Haruna (Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor) memimpin jalannya rapat sekaligus memimpin Ibadat Sabda sebagai pembuka rapat ini. Inilah rapat perdana RD. Haruna dalam kegiatan raker seluruh komisi. RD. Haruna menyampaikan hal penting terkait kinerja komisi yang kadangkala gagal, yaitu ketika komisi tidak memiliki panduan kerja, tidak ada program kerja, dan bahkan tidak ada komunikasi yang jelas. RD. Haruna menegaskan peran komisi untuk melayani umat, maka hendaknya komisi berkarya dengan sepenuh hati. Hal yang sama terkait kinerja komisi juga ditegaskan oleh RD. Driyanto. “Semua masih Katolik, kan?”, tanya RD Driyanto. Komisi berperan untuk membantu uskup dalam mengimplementasikan karya-karya pastoral Gereja lokal dan universal.

Giatkan Kerja Sama
Setiap komisi diberikan kesempatan untuk memaparkan kinerja komisinya di tahun 2018 dan rencana kerja komisi tahun 2019. Para ketua komisi yang mayoritasnya adalah para imam diosesan Bogor hadir untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan komisi serta rencana-rencananya. “Ada kenaikan dana kegiatan bagi setiap komisi. Yang semula lima belas juta setahun, kini menjadi dua puluh juta”, jelas RD Haruna. Bagi beberapa komisi, dana ini terasa kecil, karena setiap ada program kerja dana ini hanya bisa menjadi modal operasional. Akan tetapi, berita ini tetap disambut bahagia oleh seluruh komisi.
Dari seluruh presentasi evaluasi dan proyeksi program kerja, RD. Haruna mengajak agar komisi-komisi mengemas program kerja atau kegiatan yang melibatkan antarkomisi. RD. Hary (Ekonom Keuskupan Bogor) mengingatkan agar para ketua komisi membuat program kerja yang waktunya tertata jelas agar memudahkan paroki-paroki untuk ikut terlibat penuh. “Jangan mendadak bila adakan kegiatan. Bukan tidak mau ikut, tetapi sering kali bentrok dengan program-program paroki”. jelas RD Hary. Acara rapat ditutup dengan makan siang bersama. Selamat bertugas membangun Keuskupan Bogor melalui program-program kegiatan strategisnya bagi seluruh komisi. Mari kita sukseskan setiap agenda kegiatan komisi. (RD David)