
Hikmat Allah, Sumber Sukacita
“Hikmat Allah terlihat dalam kepeduliaan Allah untuk menyelamatkan kita. Allah menjadi manusia karena kasih-Nya. Menjadi sama dan sepenanggungan dengan manusia, tetapi Dia menjadi pemimpin yang mengarahkan dan membimbing manusia untuk menemukan kebaikan, untuk keluar dari kegelapan,” ungkap Mgr. Paskalis. Ia juga mengajak umat untuk bersukacita atas usia Keuskupan Bogor yang telah mencapai usia 70 tahun, seraya mempersiapkan diri dalam menyongsong Sinode II Keuskupan Bogor yang akan dibuka pada Februari 2019 mendatang. “Salah satu prioritas yang ditegaskan dalam sinode mendatang adalah perhatian kita pada keluarga-keluarga. Maka, melalui momentum Natal ini, saya berharap kita semua pun kembali pada keluarga,” tegasnya.Menjadi Manusia Beradab
Ketua Pelaksana Natal Keuskupan Bogor 2018 RD Marselinus Wisnu Wardhana, yang akrab disapa Romo Marsel, dalam sambutannya menjelaskan tentang pengertian hikmat sesungguhnya dalam Kitab Mazmur, yakni takut akan Allah. Takut akan Allah berarti tidak melanggar apa yang menjadi perintah-Nya, menjunjung kemuliaan-Nya, dan juga menjunjung martabat manusia yang beradab. Ia pun mengingatkan kepada hadirin, bahwa sebagai anak bangsa, kita memiliki kewajiban yang sama untuk membangun bangsa yang beradab, menciptakan perdamaian dan sukacita bagi semua kalangan. Situasi negeri yang tengah berduka karena bencana alam juga menjadi perhatian dalam perayaan Natal ini. Romo Marsel mengajak umat yang hadir untuk tidak berhenti berdoa dan berjuang memberikan pertolongan kepada mereka yang menderita. Sebab dengan kelahiran-Nya, Allah terlebih dahulu mencintai kita, maka kita juga dilahirkan untuk berbelas kasih kepada mereka yang menderita.