Jakarta – keuskupanbogor.org : “Melalui baptisan kita diangkat menjadi anak Allah. Kita diinkorporasikan sebagai satu keluarga Kerajaan Allah”, demikianlah Romo David mengajak seluruh jemaat yang hadir dalam bimbingan rohani (binroh) bina mental (bintal) kristiani Mabesad yang rutin diadakan setiap tanggal 17 setiap bulannya untuk menyadari kembali identitas dan komitmennya sebagai orang yang telah dibaptis. Sakramen baptis menandai identitas seseorang sebagai anak-anak Allah. Yesus yang dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan (Lukas 3 : 21-22) memberikan sebuah pemahaman bahwa Yesus ingin hadir dan terlibat dalam sejarah manusia. Yesus solider (berbela rasa) dengan manusia. “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (Lukas 3 : 22) hendak mengajak setiap orang yang dibaptis untuk menjadi pribadi yang berkenan kepada Allah.
Dalam renungannya, Romo David mengajak dengan interaktif kepada jemaat yang hadir (terdiri dari anggota TNI dan PNS Mabesad) untuk mengenali kembali motivasi awal memberi diri dibaptis serta mengevaluasi perkembangan dan pertumbuhan iman selama menjadi pengikut Kristus. “Jangan sampai sudah lama dibaptis tetapi kita tidak bisa memimpin doa. Jangan sampai kita sudah lama dibaptis tetapi tidak mewariskan dan meneladankan sikap iman yang baik kepada anggota keluarga dan anak-anak kita. Didiklah mereka bukan hanya menjadi cerdas tetapi beriman dan militan”, tegas romo yang kini bertugas di Paroki Santo Thomas, Mako Brimob Kelapa Dua ini. “Jangan jual, tukar atau gadaikan Yesus demi asmara dan jabatanmu”, pungkasnya dengan lugas dan tegas.
Menjadi pengikut Kristus memang tidak mudah. Ada kalanya menjadi pengikut Kristus tantangan dan halangan begitu banyak menerjang. Misal penempatan pekerjaan di tempat sulit, tidak strategis, bahkan pelosok serta hambatan dalam kenaikan pangkat, dan sebagainya. Hal ini bukan berarti melemahkan semangat iman dan daya juang para abdi Kristus dan abdi negeri. Di sinilah seorang anak Allah diajak semakin pasrah, bekerja ikhlas dan tuntas serta yakin bahwa Allah memberikan berkat yang tidak diukur lewat gaji bulanan tetapi lewat rezeki yang mengalir setiap saat. Rezeki itu berupa kesehatan, kepercayaan, relasi dan pertemanan.
Ibadat Oikumene yang dilangsungkan Pkl.08.00 di Gedung C Lantai 5 ini berakhir dengan perkenalan anggota baru. Setidaknya hadir tiga orang yang baru bergabung di Mabesad. Mereka adalah Kol Inf Thevi Zebua, Kol Inf Hendri Sembiring dan Kol Inf Jo Sembiring. Kol Inf Jo Sembiring menuturkan pengalaman imannya, “Percayalah. Tuhan selalu cukupkan saya. Maka persis dan saya catat di hape saya apa yang pastor tadi katakan. Rezeki itu bukan diukur dari gaji. Saya pun hendak tambahkan, jadilah orang Kristen yang mau berbagi kasih”.
Binroh bintal mabesad diadakan rutin baik setiap hari jumat maupun setiap tanggal 17 dalam bulan. Semoga spirit pada prajurit TNI dan PNS Mabesad senantiasa dikukuhkan dalam jalan iman yang baik, benar dan indah. (RD David)
“Jangan jual, tukar atau gadaikan Yesus demi asmara dan jabatanmu”, suka sekali dgn kalimat ini. Semoga ini tdk hanya buat umat Kristiani di Mabesad .. tp juga buat umat kristiani secara keseluruhan. Good Job … Rm David ??