Depok–keuskupanbogor.org: Menjelang pilpres dan pileg pada April mendatang, muncul kekhawatiran Gereja mengenai umat Katolik yang masih takut, enggan, dan tidak peduli untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi tahun ini, karena menganggap politik itu kotor dan jahat.
Maka dari itu, atas imbauan dari pastor paroki, Seksi Kerawam Paroki St Thomas Kelapadua, bekerja sama dengan WKRI Cabang St Thomas, menggelar acara Sarasehan Kebangsaan, Minggu, 24 Februari 2019. Acara ini mengusung tema “Menjadi Katolik, Cukupkah Hanya Pergi ke Gereja?” Umat diajak untuk berperan aktif, terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan dan bersukacita menyambut pemilu serentak 2019.
Cerdas menggunakan hak suara
Pada pembukaan, Pastor Dionysius Adi Tejo Saputra, Pastor Paroki St Thomas sekaligus Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Bogor, membuka acara dengan menjelaskan apa itu Kerasulan Awam, dan apa peran umat sebagai warga Gereja dan warga masyarakat. Pro Ecclesia Et Patria. Pastor mengajak umat lebih melibatkan diri ke kegiatan-kegiatan yang konkret di masyarakat dan turut berperan dalam kepengurusan RT, RW, lurah, posyandu, PKK, dan sebagainya. Tentu saja, umat juga wajib menggunakan hak suaranya pada pemilu mendatang.
Gereja memang tidak berpolitik, tetapi umat diajak untuk paham apa itu politik, mengambil bagian dan menyuarakan haknya. Jangan sampai suara yang tidak digunakan malah menjadi batu sandungan karena disalahgunakan oleh pihak lain yang ingin merusak NKRI.

Pada kesempatan ini pula, Ari Nurcahyo dan Marcellianus Djadijono, perwakilan Tim 7 FMKI Keuskupan Bogor diundang sebagai narasumber. Keduanya kembali mengajak umat untuk cerdas memilih dan turut berpartisipasi dalam pemilu serentak 2019. Mereka mengedukasi dan memperkenalkan kepada umat mengenai berapa banyak kertas suara yang akan dicoblos, apa saja warna kartunya, dan apa yang harus dilakukan pada saat di TPS.
Pesannya jelas, “kenali caleg yang akan didukung, jangan hanya memilih partainya saja”. Karena dengan kecanggihan zaman, saat ini semua informasi mengenai caleg sudah dapat di akses melalu gawai. Hanya dengan mengakses situs calegpedia.id, kita bisa melihat semua data caleg di sana. Tak kenal maka tak sayang, maka mari kita sama-sama kepo-in caleg kita.
Perlu usaha bersama
Menjawab pertanyaan OMK di sesi tanya jawab, Ari menjelaskan bagi OMK, pemilih milenial harus lebih bijak dan cerdas dalam menyikapi berita hoax di medsos, dengan tidak turut mem-viralkan berita hoax tersebut, tetapi menangkisnya dengan mem-viralkan berita positif dan menyuarakan hal-hal positif.
Ari Nurcahyo menjelaskan, di era globalisasi sekarang ini, pemerintah dan masyarakat hendaknya bersama-sama bergotong royong mengisi ruang-ruang bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan pemahaman keagamaan yang toleran. “Sesuai dengan arahan Bapa Uskup dalam menyukseskan Sinode II Keuskupan Bogor, mari bersama kita dukung dan sukseskan penyelenggaraan sinode sekaligus pesta demokrasi ini,” ajaknya.

Di penghujung acara, Pastor Dion kembali mengingatkan untuk mempergunakan hak suara kita. Jangan GOLPUT, pilihlah caleg yang amanah dan mementingkan kesejahteraan orang banyak serta toleran, bersih, dan tidak korupsi.
Karena, “Kesejahteraan Rakyat adalah hukum tertinggi (Salus Populi Suprema Lex’.
(Aureliarani/MEKAR)