Renungan Minggu Prapaskah IV (Minggu Laetarae)
Minggu, 31 Maret 2019
Bacaan : Yosua 5:9a.10-12, Mazmur 34:2-3.4-5,6-7, 2Kor 5:17-21, Luk. 15:1-3.11-32
Orang tua tentu punya cara tersendiri dalam menangani anak-anaknya yang bertabiat atau berkarakter yang beda satu sama lain. Dalam menghadapi aneka tabiat, polah tingkah atau tabiat anak-anaknya, idealnya, sebagai orang tua harus sabar, tegas, penuh kasih, kebapaan, keibuan, dsb. Namun, dalam jaman now rasa-rasanya orang tua mudah stress, gampang marahan dalam menghadapi anaknya yang nakal, degil, sulit diatur, dll.
Dari kisah anak yang “menghilang” pada hari ini, kita diajarkan tentang sikap kebapaan yang pemaaf, murah hati, mau menerima kembali yang bertobat serta bijak terhadap yang iri hati. Terhadap dua anak yang punya tabiat kontras satu sama lain, sang bapa tetap penuh kasih terhadap mereka. Kasih sang bapa tetap sama, tidak membedakan satu dengan yang lainnya. Hanya berbeda dalam cara menanggapi atau menangani terhadap perbedaan tabiat.
Dengan perumpamaan itu hendak menyadarkan kita bahwa betapa Allah itu sumber kasih. Ciri kasih adalah sangat terbuka hati, senang dan menerima kembali orang yang berani mengakui keberdosaan dan melakukan pertobatan serta yang kembali ke pelukan Allah. Memasuki pekan keempat dari rangkaian masa Prapasakah ini, adakah kita mau bertobat dan merasakan kasih pelukan Allah? Selamat Berhari Minggu.
Ya Bapa, ampunilah aku karena telah berbuat dosa terhadap sorga dan terhadap Bapa. Amin.
Penulis : Antoni Purbi