Bogor – keuskupanbogor.org: Ada sebuah momen istimewa yang digelar mulai Senin ini (15/7/2019) di Keuskupan Bogor. Para frater diosesan yang berasal dari regio Jawa berkumpul di Bogor dalam kegiatan Temu Unio Frater Projo Regio Jawa dan Interdiosesan, atau disingkat Temu UFO.
Kegiatan yang akan berlangsung dari tanggal 15-18 Juli 2019 ini merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan. Setiap tahunnya, masing-masing keuskupan akan secara bergantian menjadi tuan rumah, dan pada tahun 2019 ini Keuskupan Bogor yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan temu UFO.
Para frater dari Seminari Tinggi Santo Petrus Paulus Keuskupan Bogor pun menjadi panitia dalam persiapan kegiatan yang bertemakan ‘Merawat Bumi Sebagai Rumah Kita Bersama’ ini. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di Pusat Pastoral Keuskupan Bogor dan di tempat perkemahan Mandalawangi, Cibodas.
Acara dibuka pada pukul 13.00, diawali dengan kegiatan foto bersama dengan Mgr Paskalis Bruno Syukur, RD Paulus Haruna, RD Robertus Untung dan RD Habel Jadera. Setelah sesi foto, seluruh rombongan disambut dengan kesenian tunggul kawung dan diantar sampai di Aula Magnificat lantai 4 Pusat Pastoral Keuskupan Bogor.
Acara dilanjutkan dengan sesi materi dari Mgr. Paskalis mengenai Ensiklik Laudato Si. Mgr. Paskalis berpesan agar para frater yang hadir merawat panggilannya sebagai calon imam diosesan yang akan berkarya di keuskupan masing-masing. “Bagaimana kita dapat merawat bumi apabila kita tidak dapat merawat panggilan kita sendiri?” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan Perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur sebagai selebran utama berserta delapan imam diosesan Keuskupan Bogor, yaitu RD Paulus Haruna, RD Yustinus Monang Damanik, RD Stefanus Sri Haryono, RD Dominikus Savio Tukiyo, RD Robertus Untung, RD Markus Lukas, RD Habel Jadera, dan RD Jeremias Uskono.
Tema ‘Merawat Bumi Sebagai Rumah Kita Bersama’ dipilih karena selaras dengan semangat Sinode Keuskupan Bogor yang terus digemakan di Keuskupan Bogor. Melalui kegiatan selama empat hari ini, para frater diajak untuk menjadi agen perubahan dengan mengubah persepsi, pola hidup serta menginisiasi gerakan bersama untuk mencintai bumi. Diharapkan pula para frater peserta temu UFO dapat termotivasi untuk berkomitmen dalam mencintai lingkungan hidup, dimulai dari hal-hal kecil. (Maria Dwi Anggraeni)