Indera Iman yang Peka

Loading

Renungan Harian 
Jumat, 26 Juli 2019
Hari Biasa, Pekan Biasa XVI
Pesta St. Yoakim dan St. Anna (Orang tua SP Maria).
Bacaan : Sir 44:1.10-15, Mat 13:16-17

Ada seorang teman, yang karena sesuatu hal, lalu menyebabkan ia mengalami kebutaan mata. Ada sikap pemberontakan dalam hatinya terhadap Tuhan atas peristiwa itu. Memang, jika satu bagian dari indera atau organ tubuh kita terganggu, maka kita pun pasti merasakan banyak hal jadi tidak nyaman lahir batin, termasuk imannya kepada Tuhan. Tuhan berlaku tidak adil terhadapku, begitu sering kita dengar keluhan orang yang mengalami penderitaan.

Hari ini kita memperingati St. Yoakim dan St. Anna, orang tua dari SP Maria atau “kakek nenek” Yesus. Dikisahkan bahwa sejak membangun keluarga sampai usia tua, mereka belum dikaruniai anak. Tidak punyak anak atau keturunan, di masa itu adalah suatu aib dan dianggap berkaitan dengan keberdosaan. Walau demikian, mereka rajin berdoa, tetap hidup dalam ketaatan dan kesalehan iman kepada Allah. Mata dan telinga iman mereka tetap peka terhadap kehendak Allah. Sikap hidupnya bersandar dan tertuju kepada Allah, dalam pengharapan akan karunia keturunan anak. Sikap iman dan doa mereka, akhirnya dikabulkan Tuhan. Mereka melahirkan SP Maria, yang tak lain dan tak bukan adalah ibu Yesus.

Melalui bacaan Injil pada hari ini, Yesus mengajak kita untuk mampu menanggapi peristiwa apa pun dalam kehidupan kita dengan indera iman. Indera mulut memang untuk berdoa, bersyukur dan memuji. Indera gerak untuk melayani atau melakukan perbuatan. Namun, Tuhan mengajak kita menggunakan keutamaan mata dan telinga iman, untuk melihat dan mendengarkan kebenaran setiap firmanNya.

Jika kita bisa menggunakan indera iman ini, maka genaplah apa yang disabdakanNya kepada kita hari ini : “Berbahagialah kamu, sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya”. Semoga kita mampu menanggapi segala peristiwa dalam hidup kita dengan indera iman yang peka.

Ya Yesus, bukalah mataku agar aku mampu untuk melihatMu, bukalah telingaku agar aku mampu mendengarkan kebenaran firmanMu. Amin. (Penulis : Antoni Purbi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!