Sukatani – keuskupanbogor.org : Indonesia maju melalui SDM unggul. Pernyataan ini menjadi inspirasi awal Bapa Uskup Mgr Paskalis dalam homili Misa Penerimaan Sakramen Penguatan di Gereja Kuasi Paroki Bunda Maria Ratu, Sukatani (Minggu, 1/9).
Sebanyak 105 orang menerima Sakramen Penguatan di Gereja Kuasi Paroki BMR. “Saya merasa senang pagi ini mendapat hadiah pada awal bulan Kitab Suci Nasional”, tutur Bapa Uskup merujuk pada para krismawan krismawati. “Anda adalah orang orang yang disiapkan gereja secara khusus yang siap mewartakan kebaikan”, tambahnya kepada para krismawan/wati yang dipersiapkan selama lima bulan ini.
Mengikut Kristus itu harus berkualitas. Hidup orang Katolik harus berguna dan membawa kebaikan bagi sesamanya. Kualitas orang Katolik ditandai dengan etika melakukan pekerjaan dalam kesopanan dan kerendahaan hati. “Kualitas manusia Katolik inilah yang sungguh mencerminkan pribadi Kristus”, tegas beliau.
Pesan homili pun ditambahkan Bapa Uskup. Orang Katolik diajak untuk bersaudara dan tidak saling menyingkirkan”, jelas Bapa Uskup menegaskan kutipan Injil Lukas “undanglah orang-orang undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta.” Pesan ini ditegaskan beliau terlebih dalam kondisi bangsa Indonesia saat ini. “Jadilah orang Katolik yang sungguh Pancasilais”, tegasnya.
Romo Dion dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Bapa Uskup yang berkenan hadir plus menginap di pastoran BMR. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para katekis. Ajakan untuk semakin aktif dalam kegiatan menggereja juga disampaikan Romo Dion kepada para peserta.
Penerimaan Sakramen Penguatan ini merupakan yang pertama kali diadakan di Kuasi Paroki BMR. “Hanya satu yang belum yaitu Sakramen Perkawinan, mungkin karena kalau difoto kurang bagus”, tambah romo Dion yang disambut tawa umat.
Dalam sambutannnya Bapa Uskup mengapresiasi dan mendorong para krismawan dan krismawati untuk siap diutus. Beliau mengajak agar amanat Kristus diteruskan. “Katakan dalam diri bahwa saya mau memperkuat kehadiran Kristus di Kuasi Paroki dalam perjalanan bersama”, ungkap beliau memberikan dorongan kepada seluruh umat sembari menantikan kuasi paroki untuk semakin dipersiapkan menjadi paroki.
Sesi foto bersama mengakhiri perayaan penerimaan sakramen penguatan. Selajutnya Bapa Uskup bersama para pastor ( Romo Dion dan Romo David), para pengajar, anggota DPP DKP dan para yubilaris melanjutkan acara ramah tamah di Saung BMR. Sesi tanya jawab antara peserta dengan Bapa Uskup dan para pastor melengkapi acara ini.
Kepada penanya, Bapa Uskup menghadiahkan benda benda rohani dan satu pot bunga. Ditta salah satunya. Ia bertanya tips untuk menjadi seorang katekis yang kece dan menarik. Ia terkesan dan ingin untuk menjadi pengajar iman usai menerima Sakramen Penguatan ini. Bapa Uskup pun menjawab pertanyaan tersebut dengan sebuah penekanan bahwa kunci pertama pengajaran iman adalah keteguhan iman bahwa saya percaya pada Yesus.
(RD David)