Senin 21 Oktober 2019 Bacaan I : Roma 4: 20-5 Bacaan Injil : Luk 12: 13-21
KITA mungkin memiliki benda berharga yang sangat ingi kita jaga. Entah itu berupa barang antik, koleksi langka, atau benda lain yang menyimpan kenangan tertentu. Barang-barang itu kita rawat dan jaga dengan sebaik mungkin. Jika ada seseorang yang merusaknya, tentulah membuat kita marah. Bahkan, rasa kemanusiaan pun bisa kita abaikan hanya karena sebuah barang. Barang-barang itu sungguh telah melekat pada diri kita.
Lewat bacaan Injil hari ini, Yesus hendak mengajak kita untuk lepas dari kelekatan dengan barang-barang duniawi. Menjaga barang-barang duniawi yang berharga bagi kita adalah hal yang wajar. Namun jika hal itu sampai menghilangkan rasa kemanusiaan kita, tentu hal itu sudah menjadi tidak wajar lagi. Akhirnya bukan kasih lagi yang meliputi diri kita, melainkan rasa takut dan kekosongan rohani. Maka pertama-tama, kita harus menyadari diri bahwa apa yang kita miliki di dunia ini adalah hal yang sementara. Bahkan tubuh ini pun adalah hal yang sementara, tidak abadi. Kita diajak untuk melekatkan diri pada satu-satunya yang abadi, yakni Allah. Seperti Abraham, kita berharap dan berpegang pada Allah dan janji-Nya.
Jika kita telah bebas dari keterikatan pada hal-hal duniawi, maka kita akan siap juga untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Dari kemauan untuk berbagi inilah kita menjadi misionaris. Lewat berbagi, kita menunjukkan wajah belas kasih Allah terhadap mereka yang merindukan Tuhan. Hingga suatu saat pada akhirnya kita akan mampu berkata “Ambillah Tuhan dan terimalah seluruh kemerdekaan, ingatanku, pikiranku, dan segenap kehendakku, segala kepunyaan dan milikku. Engkaulah yang memberikan, pada-Mu Tuhan kukembalikan. Semuanya milik-Mu, pergunakanlah sekehendak-Mu. Berilah cinta dan rahmat-Mu cukup itu bagiku.(Latihan Rohani 234). (Fr. Albertus Aris Bangkit Sihotang)