Kelapadua – keuskupanbogor.org : Hymne Brimob mengiringi langkah kaki para anggota Brimob saat memasuki Gereja. Mengenakan pakaian dinas berbagai rupa (PDH,PDL); para ibu bhayangkari berseragam merah jambu cerah; beberapa anggota lain menggenakan pakaian adat nusantara, demikianlah selebrasi awal HUT Brimob ke-74 (Minggu, 17/11).

Ya Tuhan Maha suci, Ini jiwa raga kami..
Demi nusa dan bangsa bimbing kami kejalan yang mulya..
Demi keberhasilan tugas Brimob, Pengorbanan adalah kehormatan..
Skali melangkah pantang menyerah, Skali tampil harus berhasil..
Inilah janji kami, Inilah sumpah kami..
(Petikan lirik Hymne Brimob)

Untuk kedua kalinya, Gereja Santo Thomas bersama para anggota Brimob merayakan Misa syukur HUT Brimob. Brimob untuk Indonesia, Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan – merupakan tema yang diangkat dalam perayaan kali ini. Itu sebabnya ada beberapa perwakilan anggota yang mengenakan pakaian nusantara.
Pengucapan “Jati Diri Brimob”yang dibawakan lantang salah satu anggota Brimob menambah suasana sakral selebrasi sederhana ini. Umat yang hadir dalam misa pun terpukau dengan selebrasi sederhana ini.

Misa yang dipimpin oleh Romo David ini dimulai Pkl.18.00. Dalam homilinya Romo David menyampaikan agar anggota Brimob memiliki ketahanan iman yang kuat. “Tugas anda mulia dan berat maka jangan pernah hilang ikatan dengan Sang Pemberi Rahmat”, ungkapnya.
Anggota Brimob memiliki tugas yang lebih berat dibandingkan polisi biasa. Tetapi kesejahteraan mereka kurang. Mereka bertugas ke daerah-daerah yang ada pemberontakkan. “Saya sering jemput anggota yang sudah jadi jenazah. Maka ketika saya jadi komandan saya selalu doakan mereka agar selamat”, ungkap Irjen Pol (Purn) Sylvanus Yulian Wenas yang turut hadir bersama istri.

Kompak hadir dalam balutan batik berwarna hitam bersama sang istri, pria kelahiran Minahasa memberikan peneguhan dan kilas balik sejarah Brimob.
Pria kelahiran 15 Juli 1952 ini memberikan spirit bagi para anggota Brimob. “Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan”, adalah sesanti yang dicetuskan oleh beliau dan kini tertulis di salah satu monumen di kawasan Ksatriaan Amji Attak . Ungkapan ini selaras dengan kata-kata Yesus sendiri, “Cintailah sesamamu seperti dirimu sendiri”, tegasnya penuh semangat.
Usai perayaan, seluruh anggota bersalaman bersama. Foto bersama dengan Bapak dan Ibu Wenas pun menjadi sebuah magnet yang tak terluputkan. Bersama umat Brimob menjadi berkat. Bersama rakyat Brimob Kuat.
RD David
Wah bagus sekali.ini misa sore ya…di tgl 17 .11 aku juga disana tp misa pagi.
Btw. Perayaan misa kudus bersama anggota dan keluarga Brimob menjadikan Eukaristi sebagai perekat dan pemersatu warga bangsa Indonesia dari seluruh Nusantara .
Harap kegiatan yang luarbiasa ini terus berlanjut ya..berkah dalem
Terima kasih dukungannya.
Tahun depan akan diadakan lagi.
Salam sejahtera