Mgr. Paskalis Ajak Orang Tua Seminaris Stella Maris untuk ‘Menelepon’ Tuhan

Loading

Parung-keuskupanbogor.org: “Apakah ada sesuatu yang berbeda dengan perayaan tahun ini?” tanya Mgr. Paskalis Bruno Syukur kepada orang tua para seminaris Stella Maris yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, Sabtu (30/11). Mgr. Paskalis menegaskan bahwa di gedung seminari yang baru ini seharusnya para seminaris dan formatores mengalami semangat yang baru pula dalam menjalani panggilan.

Bagi para warga Seminari Menengah Stella Maris, tahun 2019 ini memang merupakan tahun yang sangat istimewa. Pasalnya, di tahun ini para formatores dan seminaris dapat merayakan Hari Ulang Tahun ke-69 dan Hari Orang Tua (HUT-HOT) Seminari Stella Maris di gedung asrama baru yang berlokasi di Talaga Kahuripan, Parung.

Kiri ke kanan: RD Hilarion Hendrik, RP Epiphanius Maria CSE, RD Jimmy Rampengan, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, RD Jeremias Uskono, dan RP Ignasius Wagut OFM. (Foto: Komsos St. Joannes Baptista Parung)

Mgr. Paskalis memimpin Perayaan Ekaristi di kapel seminari didampingi oleh para formatores Seminari Stella Maris. Dalam homilinya, Bapa Uskup menyoroti pesan Rasul Paulus mengenai salah satu tugas utama seorang imam, yakni sebagai Nabi yang terus memberitakan Injil lewat pewartaan mengenai Kristus.

Menurut Mgr. Paskalis, sangatlah penting bagi para seminaris untuk mempertahankan keingintahuan akan Kristus dan semangat untuk semakin mengenal-Nya melalui rutinitas sehari-hari. Semangat itu harus selalu diusahakan sejak di seminari menengah ini, sehingga ketika seminaris menjadi imam, mereka mampu untuk mewartakan kebenaran mengenai sosok Kristus.

“Maka itu, orang tua hendaknya betul-betul merelakan anak-anaknya dan mempercayakan mereka kepada para formatores. Jangan mengganggu anak-anakmu dengan pertanyaan-pertanyaan lewat telepon ke seminari. Sampaikanlah segala sesuatunya kepada Tuhan, teleponlah Tuhan dalam doamu!” pesan Mgr. Paskalis.

Selain Misa, perayaan HUT-HOT yang mengusung tema “New Home, New Spirit” ini diisi juga dengan prosesi tiup lilin dan potong kue yang dilakukan oleh Mgr. Paskalis, para formatores, serta RD. Paulus Haruna (Vikjen Keuskupan Bogor) sebagai lambang syukur atas perjalanan seminari. Para formatores dan seminaris turut menyuguhkan beragam penampilan untuk menghibur para orang tua dan umat yang hadir.

[RD. Jeremias Uskono]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks