Senin, 10 Februari 2020 Pekan Biasa V PW. St. Skolastika Perawan Bacaan I : 1 Raj. 8: 1-7.9-13 Bacaan Injil : Mrk 6: 53-56
KETIKA Yesus masih berkarya sebagai Manusia di dunia, orang berbondong-bondong datang dan mengikuti Yesus ke mana pun Ia pergi. Orang banyak itu mengharapkan suatu keselamatan atau kesembuhan yang didapat dari Yesus. Mereka bahkan percaya bahwa mereka akan sembuh walau hanya dengan menyentuh jumbai jubah-Nya. Mereka semua adalah orang yang beriman bahwa Yesus sungguh membawa keselamatan dan kesembuhan bagi orang yang menderita.
Iman yang mereka miliki adalah iman yang sederhana. Tanpa perlu banyak berpikir mengenai untung atau rugi dari suatu tindakan, iman menggerakkan mereka untuk memohon penyembuhan. Jika terdengar kabar bahwa Yesus hadir di suatu tempat, mereka tidak ragu menghampiri-Nya, meskipun mungkin mereka belum pernah melihat dan berjumpa dengan Yesus sebelumnya. Seperti halnya yang dikatakan oleh Santo Thomas Aquinas, “Iman adalah prarasa dari pengetahuan, yang akan membuat kita bahagia dalam kehidupan yang akan datang” (KGK 184). Iman perlu untuk keselamatan (KGK 183).
Pernahkah Anda mendengar orang lain berkata–atau mungkin Anda sendiri yang berkata “Ah, tidak perlu repot-repot ke gereja setiap Minggu, yang penting saya percaya Yesus.” Dari bacaan Injil hari ini, kita belajar bahwa beriman tidak cukup sekadar percaya, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Jika orang-orang yang mendengar kabar bahwa Yesus dapat menyembuhkan tidak bertindak untuk datang menghampiri-Nya, apakah keselamatan atau kesembuhan itu akan datang? Tentu saja hal itu tidak akan terjadi.
Oleh sebab itu, sebagai umat beriman, kita perlu selalu mendekatkan diri kepada Tuhan. Dekat kepada Tuhan tentunya dengan cara-cara dan sesuai dengan martabat manusiawi yang dilakukan secara sadar dan bebas (KGK 180), namun bersifat rohani yaitu dengan doa, menyambut Tubuh-Nya dengan penuh hormat, serta berbuat baik sesuai dengan kehendak-Nya. Hal ini pun menjadi kesaksian dari kita untuk orang lain, agar tindakan ini menjadi kabar gembira bagi mereka, sehingga mereka pun tergerak untuk juga datang kepada Yesus. Inilah misi kita sebagai utusan Kristus. Kita yang telah mendengar dan menyaksikan karya Yesus diajak datang kepada-Nya tidak hanya dalam masa-masa sulit saja, tapi sepanjang waktu. Dengan demikian, kita pun menjadi perantara yang memberikan kabar kesaksian bahwa Yesus sungguh hadir dan berkarya di masa ini.
[Fr. Albertus Aris Bangkit Sihotang]
Rm Habel
Terima kasih untuk renungan-renungan, baik dari Rm Habel sendiri maupun dari orang lain, semuanya menyegarkan jiwa.Terima kasih
Salam
Rm Markus Lukas