Rabu, 13 Mei 2020, Rabu Pekan V Paskah Bacaan I : Kis. 15: 1-6 Mazmur : Mzm. 122: 1-5 Injil : Yoh. 15: 1-8
Seorang bayi tidak dapat melakukan apa-apa tanpa orang tuanya. Ia masih butuh campur tangan orang tua dalam mencukupi kebutuhannya. Lantas, orang tuanya pun menyuapi, memandikan, mengganti popok, menina-bobokan, dll. Orang tua menjadi pegangan bagi bayi tersebut. Tanpa orang tua, bayi tersebut tidak mendapatkan hidup yang layak.
“Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”. Dalam Injil hari ini Yesus menyatakan dengan jelas bahwa diri-Nyalah pegangan dan tempat bernaung yang utama. pegangan dan tempat bernaung yang dimaksud bukan hanya sekedar sebuah lokasi yang konkret, melainkan tempat untuk menggantungkan iman, harapan, dan kasih. Yesus menjadi tempat bernaung manusia yang mengharapkan keselamatan. Manusia dapat berbuat baik dan mengasihi sesama karena terinspirasi oleh Yesus sudah lebih dahulu mengasihi manusia.
Pada zaman sekarang yang dibanjiri oleh arus informasi dari media internet maupun cetak, orang-orang mudah kehilangan pegangan. Hoax dan pemahaman yang keliru mengenai iman dapat membuat orang jalan ke arah yang sesat. Akibatnya, jauh dari Yesus dan tidak berbuah. Buah-buah dari mengikuti Yesus adalah suka cita dan keselamatan. Aktif dalam kegiatan menggereja, rajin berdoa dan Ekaristi sering dianggap hal yang sekunder karena tidak produktif, bahkan cenderung buang-buang waktu. Padahal dalam Injil hari ini jelas dikatakan bahwa ketika mengikuti Yesus kita akan berbuah. Artinya kita tetap akan produktif ketika memberikan waktu dan berlama-lama dengan Yesus, kita menjadi semakin semangat, berpengharapan, suka cita, dan akan diselamatkan.
Di tengah-tengah kesibukan kita, saat bahagia maupun sedih, saat senang maupun susah, Yesus tetap menjadi pegangan dan tempat bernaung. Semua kebahagiaan, kesedihan, kesusahan kita persembahkan kepada Yesus dalam doa-doa. Dengan demikian, kita mencoba tetap produktif dan berbuah bersama dengan Yesus. Ketika kita telah berusaha dengan tekun dan mempersembahkannya kepada Yesus, Ia yang akan melengkapkan. Semoga di tengah pandemi ini kita semakin dapat memberikan waktu kepada Yesus dalam doa-doa dan tindakan kita.
[Fr. Ignatius Bahtiar]“Ya Yesus, terima kasih karna Engkau mau menaungi kami selalu. Ampuni kami yang sering lari dari genggaman-Mu. Kiranya rahmat-Mu selalu yang membantu kami agar tetap berbuah.”