Renungan Harian
Selasa, 20 Januari 2020
Pekan Doa Sedunia Hari ke-3
Bacaan : Ibrani 7 : 1-3. 15-17
Injil : Markus 3 : 1-6
Berkat, potensi, bakat, kemampuan, niat baik dan kehendak bisa terhambat karena sebuah aturan kaku. Lingkungan sekitar dengan orang-orang yang kaku dan tidak bisa diajak berpikir dari berbagai sudut pandang juga bisa jadi penghambat yang berat.
Beberapa memilih diam dan tak bertindak karena ketaatan buta pada aturan/hukum. Beberapa lagi mencari selamat agar tidak dipersalahkan atau dibicarakan orang. Beberapa lagi diam karena tidak mau repot.
Yesus jengkel dan marah melihat orang degil hati, keras kepala, tidak bisa melihat situasi dan prioritas, tertutup dan mati rasa melihat situasi dan derita orang. Tidak bisa berbuat, tidak perlu berkomentar karena bisa jadi komentar kita pun tidak membuat situasi dan kondisi terselesaikan.
Hanya mencari dan menanti kesalahan orang itu mudah tetapi membangkitkan diri untuk mau ambil peran dan sikap itu terkadang terlalu banyak pertimbangan yang malah membuat diri berhenti dan diam saja. Butuh energi ekstra dan mental baja.
Tindakan Yesus untuk menyembuhkan di hari Sabat menunjukkan bahwa terkadang manusia bisa lebih kejam dari Tuhan Allah (ungkapan orang Timur). Bisa jadi Tuhan pun jengkel dan marah melihat kita yang tidak mampu mengambil sebuah peran karena terlalu kaku, tidak mau repot, takut disalahkan, atau malah masuk dalam kategori yang hanya mampu berkomentar dan mencari-cari kesalahan.
Refleksi
Apakah yang membuatku tidak mampu berempati pada derita atau situasi yang menghambat dalam pekerjaan, pelayanan, masyarakat atau keluargaku ?
Doa
Tuhan kami kadang terlalu degil hati, mati rasa, keras kepala dan bahkan menghambat potensi, niat dan karya orang lain. Bantulah kami untuk memiliki empati dalam setiap situasi dan mampu mengambil peran yang layak dan pantas. Amin
Berkat
Semoga berkat Allah yang Mahakuasa memampukan kita untuk mengambil peran untuk kebaikan dan keselamatan orang lain : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
RD David