Renungan Harian
PW St. Agnes, Perawan dan Martir
Pekan Doa Sedunia Hari Ke-4
Bacaan : Ibrani 7 :25 - 8:6
Injil : Markus 3 : 7-12
Yesus menyuruh murid-muridNya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya, jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka.
Markus 3:9
Ketika hendak meminjam uang, sering kali dijumpai orang yang hendak meminjam menghimpit orang yang akan dipinjami dengan berbagai cerita pilu, sedih, derita, kesulitan dan permohonan bertubi-tubi.
Ada rasa tidak nyaman dan tidak bebas karena seseorang mendesak dan menghimpit. Hubungan pertalianpun dipertaruhkan. Jika keinginan dipenuhi masih disebut teman, sahabat atau keluarga. Namun jika tidak, rasa kecewa akan mengubah rasa dan ikatan pertalian.
Dalam kisah Injil hari ini, Yesus yang biasanya segera memberikan pertolongan, harus memberi jarak. Ia meminta sebuah perahu jangan sampai Ia terhimpit oleh sekumpulan orang yang butuh pertolonganNya.
Terkadang kita pun menghimpit Tuhan; memborbardir Tuhan dengan segala keluh kesah dan aneka permohonan. Saat Tuhan tidak bersegera menunjukkan pertolongan-Nya kita bisa berasumsi macam-macam.
Tuhan terkadang menempatkan diri sedikit berjarak namun bukan menjauh dan meninggalkan. Tuhan mengambil sebuah posisi yang pas.
Refleksi
Saat Tuhan mengambil jarak dan tidak bersegera bertindak dari riuhnya keluh kesah hidup kita, masihkah kita mampu menyebut Tuhan itu baik, sahabat dan penolong?
Doa
Bapa ajarlah kami untuk mampu melihat Engkau yang selalu hadir dalam setiap situasi kami. Bantulah pula kami untuk berani ambil posisi dan jarak dari segala situasi pelik agar kami bisa mengambil keputusan hidup dengan bijaksana. Amin
Berkat
Semoga berkat Allah yang Mahakuasa membimbing dan menyertai kita : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin