Di Dalam Keheningan

Sabtu, 05 Februari 2022

Pekan Biasa IV

Pw S. Agata, Perawan dan Martir

Bac I. 1Raj 3:4-13

Mzm. 119:9.10.11.12.13.14

Injil. Mrk 6:30-34

Setiap manusia pasti memiliki kepentingan dan kesibukannya masing-masing. Setiap manusia pasti membutuhkan manusia lain untuk menunjang kehidupannya. Setiap manusia pasti membutuhkan waktu untuk menjalankan segala aktivitasnya. Namun, apakah manusia mempunyai waktu untuk merefleksikan segala hal yang terjadi di dalam hidupnya? Apakah manusia mempunyai waktu untuk menarik diri dari keramaian dan berdiam di dalam kesunyian bersama Allah? Dan apakah manusia mampu meluangkan waktu dan meninggalkan kesibukannya untuk berdoa kepada Allah?

Pertanyaan-pertanyaan di atas harusnya mampu mengingatkan kembali apa yang hendak disampaikan oleh Yesus di dalam bacaan Injil hari ini. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengajak murid-muridnya untuk pergi sejenak meninggalkan keramaian dan menuju pada kesunyian. Ajakan Yesus ini hendak mengajarkan kita sebagai anak-anaknya untuk berdiam di dalam kesunyian. Melalui kesunyian, Yesus mengajak kita sebagai umatnya untuk merefleksikan segala hal yang terjadi di dalam kehidupan kita. Selain itu, melalui kesunyian itu juga Yesus mengajak kita untuk diam dan merasakan kehadiran-Nya di dalam hidup kita.

Melalui bacaan Injil hari ini, kita disadarkan kembali betapa pentingnya kesunyian di dalam hidup kita. Di tengah dunia yang semakin modern ini dan di dalam derap laju zaman, kita sebagai manusia kerap kali terlena dengan tawaran-tawaran duniawi. Kerap kali disaat kita berkecukupan, berbahagia, dan di dalam sukacita, kita lupa akan Allah yang menciptakan dan memberi itu semua. Namun, disaat kita merasa kesepian, putus asa, dan sedih, kita mencari-cari kehadiran Allah di dalam hidup kita. Apakah hanya disaat dukacita kita membutuhkan kehadiran Allah?

Hal tersebut dapat menjadi refleksi kita bersama, bahwa hendaklah kita menyerahkan diri kita kepada Allah. Hendaknya kita meluangkan waktu kita untuk berdiam diri di dalam kesunyian dan merasakan kehadiran Allah. Dan hendaknya kita berani meninggalkan sejenak segala kesibukan, pekerjaan kita untuk merasakan karya Allah di dalam hidup kita dan merasakan luar biasanya cinta kasih Allah kepada kita. Semoga melalui bacaan Injil hari ini, kita disadarkan kembali betapa pentingnya kesunyian di dalam diri kita, betapa pentingnya kehadiran Allah di dalam hidup kita, dan betapa besarnya cinta kasih Allah kepada kita. Selain itu, semoga kita mampu merealisasikan apa yang diharapkan Yesus kepada kita yang adalah umat-Nya. Menarik diri dari keramaian dan memasukan diri kita pada kesunyian adalah hal yang diajarkan oleh Yesus di dalam bacaan Injil hari ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

error: Content is protected !!
Enable Notifications OK No thanks