KEUSKUPANBOGOR.ORG- Generasi muda dan perempuan merupakan harapan bangkitnya kehidupan pasca pandemi COVID-19. Generasi muda dan perempuan juga merupakan harapan dalam merawat hidup berbangsa di era disrupsi perubahan di setiap bidang kehidupan.
Hal tersebut menjadi bahasan dalam webinar yang diselenggarakan oleh Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Kota Depok dengan Seksi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAAK) Paroki Santo Herkulanus-Depok Jaya pada hari Kamis (3/3/2022). Webinar terbuka untuk umum serta disiarkan secara live melalui kanal YouTube FMKI Kota Depok dan dapat diakses melalui link zoom yang telah dibagikan.
Webinar yang memiliki tema bertajuk “Mempersiapkan Generasi Muda dan Perempuan Menghadapi Situasi Pasca Pandemi” ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan doa pembukaan yang disampaikan oleh RD Yosep Sirilus Natet. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari beberapa perwakilan.
Memperteguh Peran Generasi Muda dan Kaum Perempuan
Mgr Paskalis Bruno Syukur selaku Uskup Keuskupan Bogor mengatakan bahwa webinar ini dilaksanakan dalam suatu kehidupan dunia yang telah banyak berubah. Perubahan itu disebabkan oleh banyak faktor salah satu faktor yang paling mencolok adalah teknologi informasi komunikasi. Ini telah mengubah dunia dimana kita berpijak, teknologi ini telah mengubah semua jasa menjadi digital. Sejalan dengan hal tersebut lahir generasi baru yang menentukan arah pergerakan di masa depan. Generasi ini menentukan arah masa depan peradaban, itulah yang disebut generasi milenial.
Faktor lain yang mengubah tatanan kehidupan normal dari berbagai aspek adalah Pandemi COVID-19. Realitas ini memaksa kita semua untuk memasuki era baru dalam sejarah kemanusiaan. Efek pandemi mengena kepada seluruh bidang kehidupan manusia.
Masih dalam sambutannya, Mgr Paskalis mengatakan bahwa realitas ini perlu direfleksikan dengan pertanyaan: mau menjadi “the losers” atau “the winner”?. The Losers yang artinya : putus asa, mengeluh, dan tidak kreatif. The Winners artinya : Manusia menghadapi tantangan secara adaptif, kreatif dan inovatif.
Kaum muda dan perempuan perlu dilibatkan dalam pembangunan yang memiliki potensi sensitivitas, intuisi, intelegensi, serta kemampuan berkorban dalam membimbing generasi baru Gereja.
Generasi muda menjadi komponen yang penting dan perlu dilibatkan dalam pembangunan Bangsa Indonesia baik secara nasional dan daerah. Peran generasi muda sebagai agent of transformation atau agent of growth maka generasi muda perlu menjadi the winners dalam kehidupan yang dihidupinya.
Kaum perempuan disoroti sebagai kelompok yang memiliki peran dalam kehidupan dan menggereja. Kaum perempuan mempunyai potensi sensitivitas, intuisi, intelegensi, serta kemampuan berkorban dalam membimbing generasi baru bangsa dan Gereja.
Mgr Paskalis berharap agar webinar yang diselenggarakan mampu memperteguh peran generasi muda dan kaum perempuan menuju transformasi Indonesia kuat dan maju.
Memberikan yang Terbaik
RD Benyamin Sudarto selaku Moderator FMKI Keuskupan Bogor mengatakan dalam sambutannya, seorang Katolik yang baik yang terlibat dalam politik dengan memberikan yang terbaik bagi dirinya sesuai dengan Ajaran Sosial Gereja (ASG) merupakan salah satu bentuk tertinggi dalam karya amal karena memberikan dirinya untuk kebaikan umum.
Politik pada hakikatnya adalah sesuatu yang baik apabila tujuannya adalah demi kepentingan umum. Namun pada realitanya politik terkadang disalahgunakan untuk mendapatkan keuntungan diri dan kelompok. Maka perlu keterlibatan Generasi Muda dan kaum perempuan yang perlu terus menerus mewartakan kebaikan dalam dunia politik yang bertujuan untuk kebaikan bersama.
Fungsi FMKI
Rini Tarigan selaku Ketua FMKI Kota Depok mengungkapkan bahwa pembentukan kepengurusan baru FMKI Kota Depok dilakukan setiap 3 tahun sekali dan dipilih secara musyawarah mufakat. Fungsi FMKI Kota Depok ada dua yaitu yang pertama adalah berfungsi sebagai mitra kerja Gereja Katolik dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan dan advokasi Kota Depok di bidang sosialiasi kemasyarakatan, politik, sosial budaya, hukum, pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta menjalin hubungan kerjasama yang seerat-eratnya dengan hierarki Gereja Katolik di Keuskupan Bogor dan paroki-paroki yang ada di Keuskupan Bogor.
Yang kedua, menjalin jejaring kerjasama antara organisasi kemasyarakatan Katolik di Kota Depok dalam gerak langkah mewujudkan tatanan hukum, kehidupan sosial kemasyarakatan, sosial politik, dan sosial budaya yang toleransi demokratis dan menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia.
Evangelisasi Transformatif
RD Mikail Endro Susanto selaku Vikaris Episkopal Kemasyarakatan yang menjadi narasumber memaparkan tentang kehidupan Gereja di masa pandemi. Ia menegaskan bahwa protokol kesehatan harus tetap diperhatikan dan dijalankan dalam semua kegiatan, tetapi jangan sampai menghalangi esensi hidup bersaudara, kemanusiaan, beriman dan hidup sosial dalam semangat pancasila.
Masih dalam pemaparannya, Romo Endro menyampaikan mengenai hal-hal yang perlu diupayakan untuk mencapai Evangelisasi Transformatif, yaitu:
Pertama, Penguatan komunikasi antara Gereja Katolik dan pemerintah melalui komunikasi formal dan informal.
Kedua, Menjadi Gereja yang memperjuangkan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan bersama
Ketiga, Perlunya kreativitas pada setiap tingkatan dan lembaga Gereja Katolik, dalam membuat program kerja yang merangkul semua pihak. Kunci dari kreativitas itu adalah peka dan cermat terhadap konteks kehidupan di wilayah masing-masing.
Peka Terhadap Lingkungan Sekitar
Dalam materi mengenai Penguatan Umat Katolik Kota Depok Menghadapi Situasi Pasca Covid yang dibawakan oleh RD Redemptus Pramudianto selaku Vikaris Parokial Paroki Santo Herkulanus, Ia mengajak peserta untuk merefleksikan tujuan dari mempersiapkan generasi muda dan perempuan dalam menghadapi situasi pasca pandemi.
Ia menambahkan bahwa perlu berjalan bersama dalam melewati situasi ini maka satu dengan yang lain perlu saling membantu dengan cara lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Tentu saja hal tersebut dapat dilakukan apabila kita membangun relasi intim dengan Yesus.
Dalam menghadapi situasi ini, perilaku kita yang perlu dibangkitkan dan disegarkan. Perlu adanya peningkatan dalam diri untuk melewati masa sulit seperti sekarang ini untuk tetap dapat bertahan hidup sebagai pribadi dan bermasyarakat.
Peran Perempuan
Christina Titin selaku Koordinator WKRI Dekanat Utara yang turut menjadi narasumber memberikan materi yang bertema Peran Multitasking Perempuan Dalam Menghadapi Krisis Pandemi dan Tantangannya. Dalam pemaparannya, Ia mengatakan bahwa peran perempuan di masa pandemi ini menuntut untuk dapat melakukan banyak hal di satu waktu.
Hal tersebut semakin terasa berat di kondisi seperti sekarang ini yang memungkinkan perempuan lelah secara fisik dan mental. Selain itu, kondisi seperti ini perempuan rentan mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Lebih lanjut, umat dari Paroki Santo Thomas, Kelapadua Depok tersebut mengatakan bahwa perempuan memiliki peran besar dalam keluarga di tengah masa pandemi ini maka sudah selayaknya perlu diapresiasi dan dihargai.
Mengembangkan Diri
Cornelia Eveline selaku Ketua Pemuda Katolik Kota Depok dipilih sebagai perwakilan generasi muda yang menjadi narasumber dalam webinar siang hari ini. Ia mengatakan bahwa generasi muda perlu mendapatkan pendidikan karakter yang memungkinkan kaum muda ini dapat mengembangkan soft skill dan upgrade diri. Selain itu, perlu pula untuk beradaptasi dengan situasi saat ini dan secara kreatif berinovasi untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada.
Ia berharap agar Pemuda Katolik dapat beradaptasi dan membangun jejaring dengan komunitas-komunitas lintas agama serta dapat beradaptasi dengan situasi masa kini sehingga dapat menjadi generasi tangguh yang mencerminkan nilai-nilai kekatolikan.
Komsos Keuskupan Bogor