Makhluk Ciptaan yang Bermurah Hati

Senin, 7 Maret 2022

Hari Biasa Pekan Prapaskah II

Bacaan            : Daniel 9:4b-10

Mazmur           : Mzm 79:8.9.11.13

Bacaan Injil     : Lukas 6:36-38

Saudara-saudara yang terkasih dalam Yesus Kristus. Sebagai Manusia sering kali kita merasa bahwa kita-lah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan yang paling tinggi dibanding dengan makhluk ciptaan lainnya. Namun ketika kita merasa diri kita demikian, sering kali hal yang kita cerminkan justru jauh berbanding terbalik dengan makhluk ciptaan Tuhan yang secitra dengan Dia. Di dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali bersikap angkuh dan sombong.  Mungkin kita sering kali telah berbuat dosa dan salah. Mungkin kita juga sering  menyimpang dari perintah dan peraturan Allah. Akan tetapi pada situasi seperti ini sering kali kita tidak menyadari bahwa apa yang telah kita lakukan itu salah dan tidak mencerminkan sebagai makhluk ciptaan Allah. Hal itu mungkin disebabkan karena kita menganggap bahwa diri kita adalah yang paling sempurna dan yang yang paling tinggi sehingga kita merasa diri yang paling benar. 

            Oleh karena itu, saudara-saudara yang terkasih. Pada bacaan pertama ini ingin mengingatkan kita sebagai manusia untuk menyadari apa yang telah kita lakukan di dalam kehidupan ini. Mungkin memang di dalam kehidupan ini kita telah melakukan dosa atau kesalahan. Akan tetapi dalam hal ini ingin mengingatkan kepada kita bahwa ketika kita telah melakukan kesalahan haruslah kita menyadari hal tersebut dan tidak lupa untuk memohon maaf kepada Tuhan serta meminta pengampunan-Nya. Sebab ketika kita berserah diri kepada Tuhan, maka apa yang telah kita lakukan pasti akan mendapat pengampunan dari Allah. Dan melalui bacaan injil juga mengingatkan kita bagaimana seharusnya sebagai makhluk ciptaan Allah yang secitra dengan-Nya. Sebagai manusia yang secitra dengan-Nya seharusnya kita bermurah hati kepada sesama. Mungkin memang ada pula orang-orang yang telah berbuat hal salah atau menyakiti diri kita. Namun sebagai makhluk ciptaan yang secitra dengan Allah sudah seharusnya kita bermurah hati untuk saling mengampuni. Sebab Yesus sendiri telah berkata, “Hendaknya kamu bermurah hati, sebagaimana BapaMu adalah murah Hati.”

Fr. Christoforus Dominic Fernandez Lamruy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

error: Content is protected !!