Bacaan I: Kel 12: 1-8. 11-14
Mazmur Tanggapan : 116: 12-13. 15-16bc. 17-18; R: 1Kor 10:16
Bacaan II : 1Kor 11: 23-26
Bacaan Injil : Yoh 13: 1-15
Saudara-saudari terkasih, dalam kehidupan sehari-hari seringkali iman dipertentangkan dengan logika atau daya nalar. Iman yang kerapkali dipandangan tidak rasional. Tidak hanya berhenti di situ saja, iman juga dipandang sebagai hal-hal yang terlalu muluk dan tidak dapat diwujud nyatakan. Lalu kita dibawa pada suatu pertanyaan mendasar, “apakah iman itu?” dan “apa wujud nyata iman?”
Hari ini kita merayakan Kamis Putih. Kamis Putih menjadi suatu perayaan kasih yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Dalam narasi bacaan Injil hari ini, Yesus melakukan suatu hal yang di luar pemahaman kita. Sosok Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Yesus yang membasuh kaki murid-Nya memberikan kita suatu keteledanan yang luar biasa. Yesus yang luar biasa, merendahkan diri dengan membasuh serta mencium kaki murid-Nya. Dari peristiwa tersebut, kita dibawa kepada suatu perefleksian iman kita. Iman kita tidak dibatasi hanya dalam pemikiran. Iman kita bukan hanya iman KTP. Iman kita jauh lebih mendalam dan lebih luas dari pemahaman kita. Yesus yang menjadi pusat iman kita menunjukan apa itu iman dan apa wujud nyata iman. Iman dan wujud konkret iman kita adalah servus servorum Dei (Hamba dari segala hamba Allah).
Saudara-saudari ketika kita bertanya-tanya tentang iman kita, kita seringkali terjebak dalam pikiran kita sendiri. Iman akan Kristus bukan hanya soal pemahaman saja, melainkan dapat diwujudnyatakan. Iman tersebut diwujudnyatakan melalui perbuatan kita. Dengan meneladani sosok Kristus yang dengan rendah hati dan mau melayani, kita diajak untuk menjadi servus (hamba). Menjadi seorang hamba seperti yang ditunjukan oleh Kristus berarti mau melayani sesama kita. Melayani sesama kita dapat melalui banyak hal, mulai dari hal-hal yang sederhana. Akan tetapi, menjadi suatu pertanyaan refleksi bagi kita, ‘maukah kita untuk menjadi servus servorum Dei?”
Fr. Vincent Pratama D