Jumat, 15 April 2022
Hari Jumat Agung
Bacaan I : Yesaya 52: 13-53: 12
Mazmur Tanggapan : Mzm 31: 2. 6. 12-13. 15-16. 17. 25
Bacaan II : Ibrani 4: 14-16; 5: 7-9
Bacaan Injil : Yohanes 18: 1-19: 42
Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, penderitaan selalu membawa kesengsaraan dan dukacita bagi banyak orang, termasuk kita. Seringkali kita berusaha sebisa mungkin untuk menghindari yang namanya penderitaan. Kita selalu menginginkan kebahagiaan, sukacita, hidup damai, sejahtera, dan segala hal yang membuat diri kita nyaman serta tidak merasakan sengsara. Sikap yang demikian merupakan kewajaran bagi kita yang menyebut diri sebagai manusia normal. Kendati demikian, apakah penderitaan perlu selalu dipandang sehina itu? Pengenangan sengsara dan wafat Tuhan kita pada hari ini kiranya membawa kita pada pandangan yang berbeda akan penderitaan. Bahwasanya penderitaan tidak selalu membawa kita pada kehancuran, kesengsaraan dan terutama kematian. Hal tersebut hendak menunjukkan bahwa kendati penderitaan merupakan suatu hal yang bersifat negatif dan menurunkan derajat sebagai manusia, pada akhirnya kita telah diselamatkan oleh Kristus yang dengan rela menderita dan wafat di kayu salib.
Kisah sengsara dan wafat Tuhan pada hari ini kiranya membawa peneguhan pada kita semua, yaitu bahwa penderitaan akan mengantar kita pada hidup abadi, pada kemenangan atas maut, yaitu kehidupan kekal. Hal tersebut berarti bahwa ketika kita berada dalam situasi kondisi menderita, maka kita tidak perlu takut lagi karena Tuhan sudah menunjukkan pada kita kemenangan atas maut. Kita hanya perlu semakin beriman pada Tuhan dan senantiasa berharap bahwa Tuhan selalu bersama kita, Tuhan selalu menemani jalan kita dan Tuhan akan menyelamatkan kita dengan kuasa-Nya. Dengan kata lain, sekalipun kita berada dalam penderitaan, tetapi kita tidak akan benar-benar menderita karena Kristus bersama kita. Maka, marilah kita semakin menyiapkan diri menyambut kebangkitan-Nya pada hari raya Paskah nanti. Tuhan selalu menjaga kita. Amin.
Fr. Rein Venareal Simatupang