KEUSKUPAN BOGOR.ORG- Di Keuskupan Bogor, upaya dalam meningkatkan kualitas karya pendidikan terus dilakukan dan digencarkan karena tujuan utama dari pendidikan adalah pembinaan pribadi manusia demi kesejahteraan masyarakat serta proses pendewasaan pribadi manusia. Selain itu, nilai-nilai kekatolikan perlulah menjadi karakter dasar serta cara hidup yang dijalani.
Dalam Road Map II Kebijakan Pastoral Transformatif Keuskupan Bogor 2020-2030 tertuang upaya-upaya Keuskupan Bogor dalam memperhatikan pendidikan di Keuskupan Bogor. Dalam road map tersebut, tertulis rencana-rencana konkrit dalam meningkatkan hal-hal terkait kualitas karya pendidikan di keuskupan.
Untuk mengoptimalkan pastoral pendidikan tersebut, Uskup Keuskupan Bogor yaitu Mgr Paskalis Bruno Syukur menunjuk RD Robertus Untung Hatmoko sebagai Vikaris Episkopal (Vikep) Pendidikan. Tugas utama dari Vikep Pendidikan ini adalah membantu tugas Uskup dalam menangani karya pendidikan yaitu dengan memberikan pelayanan serta perhatian khusus pada peningkatan kualitas pendidikan Katolik di Keuskupan Bogor.
Dalam menjalankan tugasnya tersebut, Romo Untung membentuk tim kerja yang membantunya dalam menjalankan rencana-rencana strategis untuk meningkatkan kualitas karya pendidikan di Keuskupan Bogor. Pada tanggal 22-24 April 2022, Romo Untung beserta tim kerjanya mengadakan rapat kerja yang diadakan di Wisma Samadi Shalom, Cipanas.

Rapat kerja ini bertujuan untuk merancang langkah-langkah konkret dalam mewujudkan dan merealisasikan rencana strategis dalam karya pastoral pendidikan di Keuskupan Bogor serta mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya.
Romo Untung mengawali rapat kerja dengan menegaskan bahwa wajah Gereja hadir di tengah masyarakat, wajah Gereja juga dapat tergambar melalui pendidikan. Selain itu, harapan untuk menonjolkan kekhasan atau karakteristik yang membedakan sekolah milik Keuskupan Bogor dengan keuskupan lainnya adalah sebuah hal yang perlu diupayakan bersama-sama.
Direktur TOR San Giovanni Battista ini pun menekankan mengenai perlunya pembaharuan tentang Pendidikan Katolik yang tujuannya adalah kesadaran dan konsistensi akan praktek-praktek identitas Pendidikan Katolik. Identitas yang perlu ditekankan di Keuskupan Bogor harus memiliki empat unsur di dalamnya yaitu; LOKO EMAS. Berikut penjelasannya;
Lo – yang berasal dari kata Ekologi, yaitu bagaimana mencintai lingkungan hidup dan mengenal budaya setempat. Dalam rangka mencintai lingkungan, perlu juga melakukan live in di lingkungan Keuskupan Bogor.
Ko- yang berasal dari kata Komunitas (Communio), bukan hanya relasi antara manusia dan manusia, tapi kebersamaan antara manusia dengan manusia dengan disemangati oleh Roh Kudus. Ada sukacita disana, ada kedamaian di sana, ada semangat untuk memajukan pendidikan secara bersama-sama.

E- yang berasal dari kata Edukasi, Pendidikan Katolik memfokuskan kepada pendidikan karakter yaitu dengan mengajak guru dan siswa siswi mengarah kepada pendidikan karakter.
Mas- yang berasal dari kata Kemasyarakatan, Perlu keterbukaan diri dan perjumpaan komunikasi dengan masyarakat. Hal ini dapat dimulai dengan menghargai perbedaan dan sekolah-sekolah dapat membangun kerjasama yang baik dengan lingkungan setempat baik dengan masyarakat sekitar maupun alumni-alumni

Dalam rapat kerja tersebut, dipaparkan pula berbagai materi-materi yang relevan dengan dunia pendidikan serta hal-hal terkait dengan peningkatan pelayanan di bidang karya pendidikan di Keuskupan Bogor. Selain itu, melalui rapat kerja yang diadakan ini, dilakukan upaya pengoptimalan tim kerja dengan dikuatkannya pemberdayaan kepengurusan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Tidak sampai disitu, Vikep Pendidikan beserta tim kerja mengadakan diskusi dalam merumuskan kerangka dalam pembuatan rancangan strategis serta pemaparan peluang dan hambatan dalam menjalankan pelaksanaan program yang akan dilakukan.

Tuhan Menghargai Setiap Proses
Rapat kerja ditutup dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Bogor yaitu RD Yohanes Suparta didampingi dengan RD Robertus Untung Hatmoko dan RD Stefanus Sri Haryono Putro. Di dalam Perayaan Ekaristi yang dilaksanakan pada hari Minggu, 24 April 2022 di Kapel TOR San Giovanni Battista ini, para anggota tim kerja Vikep Pendidikan dilantik dan diutus untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Dalam homili yang disampaikan, Vikjen Keuskupan Bogor mengatakan bahwa Tuhan menghargai setiap proses kehidupan yang dialami oleh manusia. Ia pun merefleksikan bacaan Injil hari ini dan mengatakan bahwa para murid Yesus menjalani proses yang panjang dalam mengalami dan mempercayai bahwa Yesus telah bangkit. Para murid atau rasul ini telah mengalami melalui panca indera yang mereka miliki. Yesus menghendaki kebaikan, keselamatan dan perkembangan bagi manusia. Namun pada prosesnya, ada beragam cara yang dapat dialami oleh manusia.
Romo Parto pun mengajak agar dapat menghidupi iman akan kebangkitan Tuhan dan mempercayai bahwa Tuhan senantiasa menemani dalam setiap proses yang dialami oleh manusia.
“Kita diajak untuk sungguh melihat bahwa Tuhan memberikan kerahiman-Nya. Tuhan senantiasa mengarahkan kita kepada keberanian untuk bersandar kepada Tuhan karena Tuhan begitu memahami apa yang kita alami dan menemani kita dalam pergulatan hidup kita. Sebagaimana Tomas yang mau dibimbing oleh Tuhan, kita pun harus mau mengalami proses agar bertumbuh menjadi baik,” tegas Moderator Kuria Keuskupan Bogor tersebut.

Dalam konteks pertemuan rapat kerja mengenai pendidikan, Romo Parto mengajak agar dapat membangun kesadaran-kesadaran bahwa proses hidup yang manusiawi adalah proses dalam mempersiapkan diri bagi Tuhan. Dengan demikian, kita diajak untuk mempercayai Tuhan dan menghidupi iman akan kebangkitan-Nya.
“Semoga proses yang kita alami dapat membuat kita merasakan kerahiman Illahi yang menghendaki kita untuk bertumbuh dengan baik,” Harapnya.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan pelantikan dan pemberkatan kepada para tim kerja Vikep Keuskupan Bogor.

Pelayanan Dalam Karya Pendidikan
Sebelum berkat penutup, Romo Untung berterima kasih kepada para tim kerja yang dibentuk yang mau berjalan bersama dalam pelayanan dalam karya pendidikan. Ia pun yakin bahwa Tuhan senantiasa menyertai pelayanan dan tugas perutusan yang dilakukan.
Romo Parto pun menambahkan agar segala program dan rancangan kerja yang disusun dapat dijalankan dan direalisasikan agar karya pendidikan di Keuskupan Bogor dapat berjalan dengan baik. Hal lain yang disampaikan yaitu melalui kevikepan pendidikan, yang perlu dikembangkan adalah kualitas pendidikan. Kevikepan pendidikan dapat sungguh mengawal sekolah Katolik dari sisi identitas dan kekatolikannya. Selain itu, Romo Parto berharap agar tim kerja dapat memperhatikan pembinaan iman para peserta didik yang tidak bersekolah di Sekolah Katolik.

Komsos Keuskupan Bogor