Senin, 2 Mei 2022
Pw. Santo Atanasius
Kis. 6:8-15
Mzm. 119:23-24,26-27,29-30
Yoh. 6:22-29
Makanan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi seluruh makhluk hidup. Makanan digunakan untuk memenuhi nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Mahkluk hidup bisa mati apabila tidak memenuhi kebutuhan pokok ini. Dalam biologi, kita juga mengenal istilah rantai makanan yang menunjukkan siklus makanan di alam. Mahkluk hidup yang satu akan mengonsumsi makhluk yang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini barangkali terdengar ironis. Akan tetapi, ini merupakan fakta yang sungguh terjadi di alam seperti dikatakan dalam hukum rimba: memakan atau dimakan!
Manusia sebagai mahkluk hidup juga memerlukan makanan. Dalam sejarah perkembangannya, cara manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan cukup menarik untuk kita simak. Semula manusia berburu di alam, lalu mulai untuk bertani dan berternak seiring zamannya. Kini manusia bekerja untuk mendapatkan uang yang kelak digunakan untuk membeli kebutuhan pangan. Menariknya, kini makanan tidak hanya memenuhi kebutuhan biologis manusia saja. Melalui tren memotret makanan sebelum makan (food selfie/photography), makanan ternyata kini memenuhi kebutuhan sosial manusia.
Pesan Yesus pada hari ini hendak menyentuh tingkah laku hidup kita saat ini. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal (Yoh 6:27). Barangkali ayat ini tidak perlu kita renungkan sebagai sebuah wacana teologis, tetapi cukup secara literal. Faktanya saat ini banyak orang yang sakit atau bahkan meninggal karena makanan. Bagi sebagian orang, makanan tidak lagi memenuhi kebutuhan hidup secara biologis, terutama makanan yang tidak mencukupi standar gaya hidup sehat. Akan tetapi sebaliknya, makanan menjadi sarana untuk meningkatkan derajat sosial dalam masyarakat sementara banyak orang belum bisa mencukupi kebutuhan pangan untuk hidup sehari-hari.
Fr. Martin Pangestu