Jumat, 10 Juni 2022
Hari Biasa Pekan Biasa X
1Raj. 19:9a,11-16
Mzm. 27:7-8a,8b-9abc,13-14
Mat. 5:27-32
Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna. Manusia diciptakan oleh Tuhan untuk mengisi seluruh muka bumi. Manusia terdiri atas anggota tubuh dan organ tubuh. Kodrat manusia terdiri atas dua macam, yaitu laki-laki dan perempuan. Kitab Kejadian mengisahkan bahwa perempuan berasal dari tulang rusuk laki-laki. Hal ini menandakan bahwa laki-laki dan perempuan tidak bisa terpisahkan dari kehidupan di dunia ini.
Saat ini sedang maraknya peristiwa kekerasan seksual secara verbal maupun non-verbal. Secara tidak sadar hal ini sudah seperti peristiwa gunung es. Mereka yang melakukan tindakan kekerasan seksual tidak akan terlihat dan terjerumus ke dalam penjara jika korbannya tidak mau bersuara. Rata-rata yang melakukan tindakan kekerasan adalah laki-laki kepada perempuan. Tindakan ini merupakan tindakan zinah sama seperti yang Yesus katakan. Tindakan ini lebih parah dari pada hanya memiliki saja yang korbannya diberikan keretakan dalam kodratnya sebagai perempuan dan menyerang psikis dan batinnya. Sesuai dengan yang Yesus katakan bahwa memandang dan mengingininya saja sudah termasuk tindakan zinah.
Tindakan zinah yang dilakukan manusia timbul ketika manusia tidak bisa mengolah alam pikirannya dengan bijaksana dan terkontrol. Oleh sebab itu, Yesus mengingini manusia untuk bisa mengendalikan dan memperhatikan hati dan budi kita. Kita sebagai anak-anak dari Yesus harus sanggup membedakan mana yang merupakan hal yang baik dan mana yang bukan. Manusia dimampukan untuk mengekang, mengendalikan dan mengolah keinginan. Sebab keinginan dan kebutuhan itu jelas berbeda. Oleh karena itu, betapa pentingnya pengolahan diri secara terus – menerus agar kita tidak jatuh dalam kubangan perzinaan yang menggelapkan.
Fr. Gregorius Paskalis Bryan Krisnawan