Jumat, 8 Juli 2022
Hari Biasa Pekan XIV
Bacaan I : Hos. 14:2-10;
Mazmur : Mzm. 51:3-4,8-9,12-13,14,17;
Injil : Mat. 10:16-23.
Saat ini zaman sudah bergerak maju, bertumbuh, hingga berevolusi terutama dalam bidang teknologi. Akan tetapi dapat kita lihat bersama bahwa hal-hal yang berbau agama justru mengalami kemunduran yang signifikan khususnya dalam wilayah benua Eropa yang notabenenya bidang IPTEK mereka adalah patron bagi dunia. Pengalaman ini berbanding terbalik dengan benua-benua lainnya seperti Asia, Afrika, dan Amerika bagian selatan. Bidang IPTEK yang biasa-biasa saja tetapi religiusitasnya masih tinggi. .
Hari ini Tuhan mengingatkan bahwa kita dikirim ke tempat yang berbahaya, di tengah-tengah serigala untuk memuliakan nama Allah. Berbagai masalah pun akan menghantui umat-Nya yang ingin memuliakan Allah. Dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari bahwa saat ini begitu banyak polemik yang terjadi akibat isu-isu agama. Tidak akan menyerang langsung tetapi akan berakibat fatal jika terkena dampaknya. Normalnya orang akan menjauhi permasalahan tersebut karena membahayakan dirinya. Akan tetapi, jika seperti itu apa bedanya kita dengan orang farisi dan para penatua yang hanya melakukan sesuatu demi keuntungan mereka?
Hidup bagaikan domba ditengah serigala adalah perumpaan yang sangat realistis saat ini, umat katolik yang terus diserang oleh pihak-pihak dari luar. Kita diajarkan untuk memaafkan yang berbuat salah kepada kita, sebanyak 70×7 kali, anggapannya bahwa kita perlu harus unlimited dalam memaafkan orang lain. Bekerja, belajar, dan hidup dalam keberagaman budaya dan agama adalah bukti nyata untuk terus menerus memuliakan Allah, menampilkan wajah Allah tanpa menyinggung keberadaan umat beragama lainnya. Sesuatu yang sederhana tetapi tidak semudah yang terlihat. Begitulah hakekat umat kristiani yang selalu memiliki banyak musuh dan dianggap sebagai ancaman bagi orang lain.
Fr. Alexander Jordan
