KEUSKUPANBOGOR.ORG- Sekitar 78 orang hadir dalam Pertemuan Sekretariat Sekeuskupan Bogor yang dilaksanakan di Erema Village-Cisarua yang berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 22 Juli hingga 24 Juli 2022. Peserta terdiri dari Sekretaris Paroki, Sekretaris Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Manajemen Sistem Informasi (MSI) Paroki yang berasal dari paroki-paroki di Keuskupan Bogor.
RD Marselinus Wisnu Wardhana mengatakan bahwa pertemuan ini diadakan dengan tujuan untuk membangun kebersamaan dalam rangka sinode yang secara khusus ditujukan bagi para sekretaris dan penggiat MSI yang ada di paroki untuk membangun integritas, kedisiplinan, kejujuran, serta loyalitas yang dimiliki bersama supaya dapat berperan lebih di dalam setiap kebersamaan terutama di dalam bekerja melayani Tuhan, melayani paroki, melayani keuskupan serta tentunya melayani umat beriman.
“Peran sekretaris amatlah penting karena sebagai garda depan dalam menyambut kebutuhan umat beriman, maka sekretaris di dalam kehidupan menggereja sering kita katakan sebagai notarius, archivus dan cancellarius yang tentu saja membantu pelayanan pastoral di sebuah keuskupan terutama di paroki-paroki,” ujar Sekretaris Jenderal Keuskupan Bogor tersebut.
Mengerjakan Pekerjaan Baik
Di hari pertama, RD Yohanes Driyanto hadir untuk menyampaikan materi bertajuk “Sekretaris: Kedudukan dan Tugasnya”. Romo Driyanto, begitu Ia akrab disapa, menyampaikan bahwa tugas sebagai seorang Sekretaris Paroki, Sekretaris DPP dan MSI Paroki merupakan sebuah panggilan. “Kita dipilih dan dipanggil Tuhan untuk mengerjakan pekerjaan baik yang telah Tuhan tetapkan,” ujarnya.
Vikaris Judisial Keuskupan Bogor tersebut pun turut menyampaikan bahwa sekretaris dalam Gereja Katolik itu menunjuk pada tiga hal nama sekaligus, yaitu notarius, archivus dan cancellarius. Selain itu, Romo Driyanto berharap kepada para peserta untuk dapat memiliki pola pikir sebagai seorang pelayan yang memiliki tugas untuk melayani.
Pekerjaan yang Dijalankan Dengan Sukacita
Di hari kedua, kegiatan diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RD Marselinus Wisnu Wardhana. Dalam kotbah yang disampaikan, ia menyoroti peranan sekretaris yang menjadi pintu kebaikan. Sikap laku yang ditunjukan dari seorang sekretaris tentulah harus mencerminkan kebaikan-kebaikan Tuhan. Ia pun menyampaikan harapannya agar pertemuan yang dilakukan ini dapat membawa seluruh peserta yang hadir untuk setia dan teguh dalam peranan dan tanggung jawab yang dijalankan.
Kemudian kegiatan pun dilanjutkan dengan penyampaian materi yang diberikan oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur. Di dalam materi yang diberi judul “Sekretaris Paroki dan Kesekretariatan” ini, Mgr Paskalis mengajak peserta yang hadir untuk melihat tugas kesekretariatan dengan perspektif lebih luas dalam dimensi kerohanian. Karena pekerjaan sebagai sekretariat paroki, sekretaris dpp dan MSI paroki bukan semata-mata pekerjaan praktis namun sebuah pekerjaan yang dijalankan dengan sukacita dan diharapkan ada spirit dalam menghidupi pekerjaan tersebut.
Mgr Paskalis pun meminta kepada para peserta untuk dapat menghidupi pekerjaan kesekretariatan dengan semangat kemurahan hati, melayani dengan keramahan, mau menerima setiap permintaan kesekretariatan dengan kemurahan hati serta menerima setiap permintaan dengan keramahtamahan dan belas kasih.
Peningkatan Pelayanan Manajemen Sistem Informasi
Melling Situmorang selaku Tim Manajemen Sistem Informasi (MSI) Keuskupan Bogor menyampaikan materi mengenai Manajemen Sistem Informasi. Dalam materinya, Bapak Melling menyampaikan beberapa hal seperti kilas balik perjalanan MSI di Keuskupan Bogor, tugas dan tanggung jawab pengguna SIFORMAT, makna apa yang dapat digali melalui data yang ada dan rencana MSI Keuskupan Bogor dalam upaya peningkatan pelayanan.
Berbagi Pengalaman
MT. Lenny Indrajaya yang merupakan Sekretaris Paroki BMV Katedral-Bogor yang telah berkarya selama 22 tahun membagikan cerita pengalamannya selama menjabat menjadi sekretaris paroki. Ia pun mengatakan bahwa pencatatan dan penomoran dalam surat-surat gereja perlu dilakukan secara benar agar dapat menjadi arsip bagi keuskupan. Ia pun menekankan bahwa seorang sekretaris harus menandatangani surat yang dibuat. Dalam sesi ini, dilakukan juga sharing pengalaman suka duka yang dialami selama menjadi sekretaris paroki.
RD Marselinus Wisnu Wardhana turut menyampaikan beberapa poin terkait tugas kesekretariatan. Ia pun menyoroti bahwa sekretaris paroki adalah orang yang melaksanakan reksa pastoral pastor paroki. Selain itu, disampaikan bahwa sekretaris paroki adalah gerbang paroki, maka ada etika pastoral sekretaris paroki yang perlu diperhatikan dalam bertugas.