Rabu, 05 Oktober 2022
Bacaan Pertama : Gal. 2:1-2,7-14
Mazmur : 117:1,2
Injil : Luk. 11:1-4.
Bagi seseorang yang beriman doa merupakan tindakan yang tentunya sudah tidak asing lagi dalam kehidupannya, bahkan seharusnya sudah mejadi kebutuhan hidup yang perlu selalu dipenuhi. Dalam injil hari ini Yesus mengajarkan cara berdoa kepada murid-murid-Nya, yang tentunya pengajarang itu juga diberikan kepada kita sebagai manusia yang beriman kepada-Nya. Doa yang diajarkan Yesus tersebut merupakan doa yang kita kenal dengan doa Bapa Kami. Namun, apakah kita sebagai umat beriman tahu apa itu doa? Selain itu juga dalam iman kita, kita mengimanai bahwa Tuhan adalah Allah yang maha sempurna dan maha tahu. Sebelum kita meminta kepada-Nya, Ia sudah terlebih dahulu mengetahui apa yang kita butuhkan, lantas mengapa kita masih perlu berdoa?
Menurut St. Theresia dari Avilla, doa adalah ayunan hati, suatu pandangan sederhana ke surga, suatu seruan syukur dan cinta kasih ditengah percobaan dan ditengah kegembiraan. Melalui perkataan St. Theresia tersebut kita dapat melihat bahwa doa adalah ungkapan diri dan hati kita sebagai manusia lemah yang membutuhkan selalu pertolongan Tuhan untuk menjalani hidup kita. Tanpa ada uluran tangan Tuhan kita tidak akan dapat berkutik utuk menjalani hiruk pikuk di dunia ini. Tuhan juga dalam salah satu pengajarannya melarang kita untuk bersungut-sungut dalam berdoa. Artinya, dalam berdoa kita tidak perlu berkata panjang lebar yang dimana kita sendiri tidak mengerti apa yang kita katakan.
Tuhan juga pernah berkata dalam pengajarannya “jika kamu berdoa masuklah kekamarmu, tutup pintu dan berdoalah kepada Bapamu” Dengan pernyataan tersebut apakan kemudian kita tidak boleh berdoa ditempat umum atau terbuka? Yang dimaksudkan oleh Yesus dari pengajarannya tersebut ialah supaya kita berdoa bukan untuk mencari muka atau perhatian dari orang. Dimana kita berada dan kita perlu berdoa, kita tetap dapat bahkan diharapkan berdoa denagn tujuan yang baik dan benar. Tujuan kita berdoa ialah penyerahan diri kepada Tuhan dan memohon pertolongannya, kita menyadari bahwa kita membutuhkan Tuhan dalam hidup kita. Maka dari itu ketika kita berdoa jauhkan keinginan-keinginan yang hanya sekedar mencari perhatian orang, yang dimana tujuan tersebut tidak membangun pendekatan kita kepada Tuhan.
Tuhan memang maha tahu, Ia mengetahui dari apa yang kita butuhkan, tanpa kita memintanya Ia sudah mengetahui segalanya. Akan tetapi, kita tetap perlu berdoa dan memohon kepadanya karena diperlukan juga partisipasi dari diri kita untuk menyadari kekurangan kita dan kita membutuhkan Tuhan dalam hidup kita. Dengan kita berdoa membuktikan bahwa kita menganggap Tuhan ada dan sebagai pusat hidup kita. Apabila kita tidak berdoa berarti secara tidak langsung sama saja kita telah menganggap bahwa diri kita tidak memerlukan Tuhan dan kita mampu mengatasi semuanya. Atau bahkan sama saja kita tidak menganggap keberadaan Tuhan. Maka dari itu, membangun diri untuk menyadari akan kerendahan diri kita dihadapan Tuhan sangatlah penting karena dari situ kita akan menyadari pentingnya Tuhan dalam hidup kita.
Fr. Marcellinus Dhion Carmelli