Selasa, 11 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXIX
Bacaan Pertama: Galatia 4:31b-5:6
Mazmur Tanggapan: Mzm 119:41.43-45.47.48
Bacaan Injil: Lukas 11:37-41
Saudara saudariku yang terkasih sedari kecil kita diajarkan untuk hidup sehat dan bersih. Kebiasaan itu membuat pola baik dalam kehidupan kita. Bacaan Injil hari mengingatkan manusia untuk tidak berfokus kepada menjaga kebersihan luar saja melainkan lebih dalam lagi mampu merawat dan membersihkan kedalaman diri sendiri. Dari sindirian Yesus kepada orang-orang farisi kita belajar bahwa hidup tidak hanya berfokus kepada penampilan melainkan isi hati dan pikiran. Keduanya penting untuk dijaga,dirawat,dan bahkan dicintai. Namun pada kenyataannya manusia seringkali hanya berfokus pada suatu titik saja dan mengabaikan titik yang lainnya. Yesus pada Injil hari ini menegaskan kepada kita untuk tidak menjadi manusia yang gampang berasumsi, maka penting bagi kita untuk bercermin melihat kedalaman diri sendiri.
Dalam kehidupan manusia ada si kaya dan si miskin, ada yang kaya materi tetapi miskin hati, adapula yang kaya hati tetapi miskin materi, ada yang kaya materi dan juga hati bahkan ada pula yang miskin materi dan miskin hati. Dari contoh si miskin dan si kaya. Kita sebagai manusia diajarkan untuk kaya secara hati maka rezeki akan selalu mengalir. “Burung tidak pernah menanam tetapi ia bisa menuai” artinya setiap manusia yang berusaha akan diberikan jalan. Terkadang manusia berbagi apabila ia punya secara materi, tetapi disini Injil mau menegaskan bukan hanya materi yang manusia butuhkan tetapi cinta kasih, tenaga, waktu, pikiran, dan apapun bahkan hal kecil sekalipun.
Saudara-saudariku yang terkasih banyak peristiwa yang manusia alami, baik buruk, pahit manis, suka duka, semua adalah proses pendewasaan manusia. Maka penting bagi kita, untuk melihat kembali diri kita dan mulai membenahi segala kekeliruan secara mendalam. Supaya kita dapat menjadi si kaya yang dapat senantiasa berbagi kepada sesama. Bukan karena kelebihan tetapi dalam hal sulit sekalipun. Marilah kita menyadari dan berefleksi agar kita kaya akan pengalaman dan dapat berbagi dalam iman.
Fr. Amatus Melsasail