Selasa, 13 Desember 2022
Hari Biasa Pekan III Adven
Bacaan I : Bil. 24:2-7,15-17a
Mazmur : 25:4bc-5ab,6-7c,8-9
Bacaan Injil : Mat. 21:23-27
“Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?
Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?”
Suatu hari Jared dan keluarganya tengah berada dalam kondisi kelaparan, mereka belum memakan apapun selama dua hari. Ayah Jared adalah seorang tukang becak, penghasilan yang tidak menenentu terlebih lagi saat ini ia berada dalam keadaan sakit menjadi penyebab Jared dan keluarganya kelaparan. Ibu Jared adalah seorang asisten rumah tangga yang mirisnya baru saja difitnah dan dipecat. Di tengah kondisi yang memilukan, mereka telah menahan lapar selama dua hari. Kondisi lapar yang dilanda Jared mengundang ia untuk mencuri makanan dari warung terdekat untuk dapat makan. Akan tetapi, Jared mengurungkan niatnya untuk mencuri. Ia berkeliling desanya untuk meminjam uang kepada para tetangganya, namun tidak ada satupun tetangga yang mampu menolongnya. Hari mulai gelap dan Jared akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah dengan perasaan sedih dan kelaparan. Di tengah kegelapan malam, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah Jared. Jared segera keluar dan didapatinya tidak ada satupun orang. Ketika Jared melihat ke bawah ditemukannya paket sembako berserta dengan makanan siap santap. Jared dengan refleks menangis dan segera membawa sembako dan makan tersebut ke dalam rumah.
Saudara/i terkasih, adalah suatu keniscayaan bahwa kita semua pernah menghadapi situasi yang teramat berat dan seolah tidak ada jawaban atas masalah kita. Frustasi, stress, marah, sedih, kecewa menjadi beberapa contoh perasaan yang mengghinggapi kita manakala kita menghadapi masalah yang amat berat. Akal budi kita terasa tidak lagi mampu memberikan suatu jawaban atas masalah kita. Hati kita hanya menyerukan untuk sabar, sabar dan terus sabar. Akal budi dan hati bertentangan satu sama lain dan menyebabkan kita semakin terpuruk. Perasaan ingin mengakhiri kesulitan dengan instan menyeruak yaitu dengan tindakan bunuh diri maupun tindakan kriminal lainnya. Kita kembali lagi bertanya apakah Tuhan begitu jahatnya kepada kita? Dosa apa yang telah kita perbuat sehingga kita menderita seperti ini? Berbagai pertanyaan lagi kembali mencuat dalam masa penderitaan kita.
Bacaan Injil hari ini menarik untuk refleksikan bersama. “”Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Pertanyaan tersebut diajukan imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi, mereka mempertanyakan asal dari mukjizat yang Yesus perbuat. Pertanyaan tersebut sekiranya mengundang kita terutama di kala kita menghadapi kesulitan yang luar biasa. Pertanyaan tersebut mirip dengan kita yang bertanya akan muncul darimakah jawaban atas masalah kita ini. Poin penting yang perlu kita refleksikan bersama adalah asal dari mukjizat yang Yesus perbuat. Semua itu berasal dari Bapa, Bapa yang memberikan kekuatan kepada Yesus untuk melakukan mukjizat. Hal ini menunjukan kepada kita untuk tidak hanya mengandalkan kekuatan manusia kita saja. Kita kerap kali percaya bahwa dengan kekuatan kita sendiri, kita mampu menyelesaikan segala urusan kita. Kesombongan manusiawi kitalah yang menjerumuskan kita ke dalam kesulitan yang kian dalam.
Saudara/i terkasih, ada suatu quotation yang menarik yaitu “Jezu Ufam Tobie” yang berarti Yesus Engkau andalanku. Quotation ini mengajak kita untuk bukannya menyerah dalam menghadapi masalah kita. Seperti dalam kisah imajinatif di atas, Jared tidak menyerah dan tetap berusaha walaupun hasilnya terasa nihil. Tuhan tidak tidur, Ia maha melihat dan Ia tidak akan diam saja ketika kita menghadapi masalah yang berat. Kita diajak untuk meminta bantuan kepada-Nya untuk membantu kita dalam menghadapi masalah kita. Bukan hanya meminta bantuannya saja, kita diajak untuk mengandalkan dia dalam menghadapi kesulitan kita. Dengan mengandalkan Dia, niscaya segala kesulitan yang kita hadapi memiliki solusi dan bahkan solusi yang Ia berikan melampaui ekspektasi kita. Oleh karena itu, sudahkah kita mengandalkan Dia dalam kehidupan kita sehari-hari?
Fr. Vincent Pratama Duslam