KEUSKUPANBOGOR.ORG- Komisi Keluarga Keuskupan Bogor setiap tahun rutin mengadakan Misa Keluarga Kudus Nazaret. Misa ini diadakan sebagai sebuah pesan dalam menjadikan Keluarga Kudus Nazaret sebagai teladan bagi keluarga-keluarga Katolik serta menghidupi teladan tersebut dalam membina keluarga. Pada kali ini, Paroki Santa Maria Fatima, Sentul City dipilih sebagai tuan rumah dalam perayaan yang dihadiri keluarga-keluarga yang merupakan umat di Keuskupan Bogor.
Misa yang diadakan pada hari Minggu (8/1/2023) di Graha Bina Humaniora, Sentul City ini dirayakan secara konselebrasi, dipimpin oleh Mgr Paskalis Bruno Syukur dan didampingi oleh RD Alfonsus Sutarno dan RD Ignatius Heru Wihardono.
“Hari ini kita mau bersyukur kepada Tuhan terlebih kepada berkat-Nya lewat keluarga-keluarga yang hadir pada hari ini di dalam Misa Keluarga Kudus Nazaret karena Keuskupan Bogor dibangun oleh keluarga-keluarga. Selain itu, kita juga mensyukuri Hari Penampakan Tuhan kepada kita semua bahwa Tuhan senantiasa hadir di dalam hidup kita. Maka kita mohonkan agar penampakan Tuhan turut hadir di tengah-tengah keluarga kita,” ujar RD Alfonsus Sutarno selaku Ketua Komisi Keluarga Keuskupan Bogor mengawali.
Iman yang Menjiwai Setiap Perbuatan
Di dalam homili, Mgr Paskalis Bruno Syukur mengaitkan dengan bacaan Injil pada hari ini tentang teladan tiga orang Majus yang menyembah Yesus. Menurut Uskup Keuskupan Bogor tersebut, menyembah Yesus seperti yang dilakukan oleh tiga orang Majus tersebut adalah hal yang penting dan utama dalam hidup beriman. Tiga orang Majus dibimbing oleh Tuhan untuk mencari Sang Juruselamat. Hal mengimani adalah hal penting untuk dipegang bersama terutama di dalam keluarga-keluarga. Keluarga yang meyakini ajaran Tuhan maka akan mewarisi keyakinan dan iman kepercayaan tersebut dan menyampaikan di dalam laku hidupnya.
Maka melalui hal tersebut, Mgr Paskalis meminta keluarga-keluarga untuk menyatakan iman kepercayaan bukan hanya melalui kata-kata, namun juga melalui perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan di dalam hidup kepada sesama makhluk hidup. Mgr Paskalis pun mengharapkan agar melalui Misa Keluarga Kudus Nazaret ini, kita semua menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan mampu mewartakan serta membela iman kepercayaan yang dimiliki.
“Sejak mendapatkan Sakramen Perkawinan, itu menegaskan bahwa kita mau menyembah Yesus yaitu Allah yang menjadi manusia sebagai sebuah ajaran yang benar dan menjadi penuntun dalam kehidupan kita. Iman itu perlu menjiwai tindakan dan perbuatan kita sehari-hari,” tegas Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia tersebut.
Keluarga adalah Hal Esensial
Menurut RD Alfonsus Sutarno, keluarga adalah sesuatu hal esensial yang mendasar bagi pembentukan elemen sosial yang lebih besar. Intinya adalah jika keluarga-keluarga terbentuk dengan baik maka di stasi, paroki dan keuskupan akan terjadi kebaikan-kebaikan karena keluarga adalah komponen yang paling ideal. Ia pun menambahkan bahwa memberi adalah komunikasi yang terbaik.
Dosen Universitas Parahyangan itu pun mengaitkan hal tersebut dengan tiga orang Majus yang merupakan raja yang terbiasa dihormati mau merendahkan hati untuk menyembah Yesus dan memberi persembahan terbaik bagi Yesus. Maka jika anggota sebuah keluarga mau saling memberikan yang terbaik bagi keluarganya, itu adalah modal besar bagaimana keluarga bisa dijaga dan dipelihara.
Penyampaian Tema Tahun Pastoral
Sebelum berkat penutup, Mgr Paskalis mengumumkan tema tahun pastoral Keuskupan Bogor pada tahun 2023 yaitu “Gereja Sinodal Berkatekese”. Ia menjelaskan bahwa Gereja Sinodal merupakan kelanjutan dari langkah jalan bersama di Keuskupan Bogor dalam berbagai bidang kehidupan.
“Berkatekese berkaitan dengan pengajaran iman. Kita semua memiliki tugas tanggung jawab mengajarkan iman Katolik dan mencari sumber-sumber yang benar dalam menyampaikan iman Katolik. Singkatnya, berkatekese mengajarkan iman kita melalui kata-kata dan perbuatan kita. Maka diharapkan paroki-paroki mencari cara dalam menyampaikan pengajaran iman. Saya mengajak kita sekalian untuk berkatekese, menggemakan sabda Tuhan dan berbicara banyak tentang Tuhan,” harap Mgr Paskalis.