Sabtu, 25 Februari 2023
Bacaan Pertama Yesaya 58:9b-14
Mazmur Tanggapan Mzm. 86:1-2.3-4.5-6
Bait Pengantar Injil Yehezkiel 33:11
Bacaan Injil Lukas 5:27-32
“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” Masa prapaskah merupakan masa pertobatan selama 40 hari, dimana kita umat Katolik diajak untuk berpantang dan berpuasa. Sebagai umat beriman kita mau untuk mati raga dan mengurangi pelbagai kesukaan yang sering kita lakukan. Sebab itu Yesus datang bukan untuk mencari orang baik melainkan orang yang berdosa supaya bertobat.
Dalam bacaan injil hari ini ada 4 tokoh yaitu yesus, pemungut cukai bernama Lewi, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Dimana saat Yesus berkata, Ikutilah Aku! Mereka semua terheran-heran karena Yesus makan dan duduk bersama seorang pemungut cukai sehingga orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut dan bertanya mengapa Engkau mau makan bersama seorang berdosa. Lalu Yesus menjawab “Bukan orang sehat yang membutuhkan tabib, tetapi orang sakit, Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.
Saudara-saudari terkasih, belajar dari bacaan Injil hari ini kita mungkin sering menemukan orang yang dengan mudah me-labelling orang lain tanpa mau berkaca bahwa dirinya sendiri pun adalah seorang pendosa. Kebanyakan dari kita hanya melihat keburukan dan kejelekan orang lain tanpa melihat hal positif dalam dirinya sehingga sikap itu lebih condong kearah menghakimi. Alangkah lebih baiknya ketika ada seseorang yang jauh dari jalan Tuhan kita mau menuntunnya kembali kejalan yang benar, sehingga orang tersebut mau kembali bertobat.
Semoga dengan bacaan Injil hari ini melalui kisah seorang pemungut cukai bernama Lewi kita dapat bertobat dan mengurangi segala kesalahan kita. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan peduli kepada sesama, maka secara tidak langsung kita boleh menjadi perpanjangan tangan kasih Tuhan terhadap sesama kita. Hingga pada akhirnya kita boleh menjadi manusia yang bijak dan mampu menjadi garam dan terang serta gunung batu keselamatan Tuhan.
Fr. Amatus Melsasail